Pintasan.co, Jakarta – Presiden RI Prabowo Subianto, menyatakan bahwa dia yang pertama kali mengatakan civilian supremacy dalam lingkup TNI. Dan menegaskan saat di tubuh TNI tunduk kepada pemimpin sipil.

Dia menuturkan, bahwa yang membawa TNI kembali ke barak adalah pimpinan TNI sendiri.

“(Yang membawa TNI kembali ke barak) Pemimpin-pemimpin TNI sendiri. Kita sadar waktu itu, Pak Wiranto, Pak Mulyono, Agus Wiradi Kusuma, termasuk saya. Saya yang dorong. Saya pertama dalam TNI yang mengatakan civilian supremacy. Saya tunduk dan saya buktikan bahwa saya tunduk kepada pemimpin sipil,” ujar Prabowo pada saat wawancara Blak-blakan dengan 7 jurnalis, dilansir dari YouTube detikcom, Senin (7/4/2025).

Presiden Prabowo mengingat kembali peristiwanya diberhentikan dari dinas militer oleh Presiden ke-3 RI, BJ Habibie. Kendati saat itu ia memegang komando atas banyak pasukan, reaksinya hanyalah menyatakan kesiapannya.

“Saya diberhentikan oleh Pak Habibie, siap, padahal saya pegang pasukan terbanyak. Jadi jangan salah, jangan selalu pakai narasi yang selalu ya kan, kita objektif,” tuturnya.

Bahkan, ia yakin rakyat masih percaya pada TNI. Prabowo menuturkan bahwa TNI selalu maju paling pertama ketika ada bencana dan momen hari raya besar.

“Rakyat itu masih percaya pada TNI. Karena apa? Tidak hanya itu, kalau ada bencana alam siapa yang pertama kali, kalau ada ribuan orang mayat waktu di Aceh siapa yang angkat? Jadi kita harus objektif yang benar. Siapa yang jaga republik ini? Malam Natal, tahun baru, Lebaran, mudik, TNI-Polri,” imbuh Prabowo.

Walaupun demikian, Prabowo tidak menampik masih ada kekurangan di tubuh TNI. Akan tetapi semua kekurangan tersebut, menurutnya, menjadi tanggung jawab bersama untuk memperbaikinya.

Baca Juga :  Menhum Segera Serahkan Daftar 44 Ribu Napi Dapat Amnesti Ke Prabowo