Pintasan.co, Jakarta – Gubernur Jakarta terpilih, Pramono Anung, mengungkapkan bahwa pihaknya akan menerbitkan peraturan gubernur yang memberi ruang kepada anak-anak pengidap autisme untuk berperan di masyarakat.
Dia menuturkan jika pihaknya akan memberi atensi terhadap penyelenggaraan sekolah berkebutuhan khusus di Jakarta.
Gubernur Jakarta Terpilih ini, memberikan apresiasi pada sekolah Pelita Hati dalam ranah mencerdaskan anak Jakarta.
“Yang pertama saya ingin mengucapkan selamat kepada Sekolah Pelita Hati yang mengkhususkan untuk anak-anak autisme dan kesulitan belajar tentunya tidak mudah untuk bertahan sampai dengan 25 tahun. Kalau melihat yang hadir dan sebagainya, kontribusinya tentunya sudah cukup besar dan luar biasa,” ujar Pramono dalam sambutanya pada perayaan ulang tahun ke-25 Sekolah Luar Biasa (SLB) Pelita Hati, Museum Indonesia, TMII, Jakarta Timur, Minggu (2/2/2025).
Menurut Pramono, mendengar aspirasi perihal pendidikan anak berkebutuhan khusus, akan menjadi salah satu prioritas di pemerintahan Jakarta ke depan.
Bahkan berjanji, akan menerbitkan peraturan gubernur (pergub) untuk memberikan ruang bagi anak-anak pengidap autisme untuk berdaya. Termasuk Pemprov yang memfasilitasi sekolah luar biasa.
“Salah seorang sahabat saya yang kebetulan anak ITB 82, anaknya ada yang autis dia minta untuk pergubnya bisa memberikan ruang sehingga anak-anak autis di Jakarta ini bisa menjadi lebih berperan serta di dalam kehidupan kemasyarakatan ini,” ujarnya.
“Dan waktu itu saya menyanggupi, kebetulan tadi ada Kepala Dinas saya bisik-bisik, saya tanyakan apakah memang belum ada pergub khusus untuk anak-anak autisme dan sekolah kebutuhan khusus untuk yang kesulitan belajar,” sambungnya.
Pramono mengatakan terdapat sebanyak 29 ribu anak berkebutuhan khusus di Jakarta. Dia pun meminta Budi Awaluddin Plt Kepala Dinas Pendidikan Jakarta, menindaklanjuti hal itu.
“Kebetulan tadi ada hadir Kepala Dinas dan yang lainnya nanti kami akan bantu untuk itu. Bapak-Ibu saudara-saudara sekalian, Jakarta sekarang ini termasuk apa yang harus dilakukan oleh pemerintah Jakarta salah satunya Mbak Tami adalah seperti yang saya sampaikan tadi di Jakarta ini belum ada di Jakarta Utara, sekolah khusus untuk disabilitas,” kata Pramono.
“Dengan demikian, saya terus terang yang membuat saya bersemangat kemarin untuk maju gubernur yang awalnya saya nggak mau, adalah persoalan-persoalan yang di bawah Kartu Jakarta Pintar, Jakarta Sehat, lansia, difabel, dan sebagainya,” sambungnya.
Dia pun, mengucapkan selamat kepada Sekolah Pelita Hari atas kontribusinya di bidang pendidikan. Bahkan Pramono menekankan, setelah dilantik akan langsung memperjuangkan hal itu.
“Selamat kepada Mbak Tami yang luar biasa menjaga sekolah khusus untuk autisme dan sulit belajar selama 25 tahun. Sudah menghasilkan anak didik yang luar biasa,” tuturnya.