Pintasan.co, Jakarta – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah memberikan persetujuan untuk melanjutkan program bantuan pangan berupa beras 10 kg pada tahun 2025.
Namun, jumlah keluarga penerima manfaat (KPM) program tersebut akan mengalami penurunan, yakni dari 22 juta KPM menjadi 16 juta KPM.
Arief menyampaikan hal ini dalam acara penyerahan bantuan beras 10 kg di Kelurahan Kebon Kosong, Kebayoran, Jakarta, pada Jumat (6/12/2024).
“Berita baiknya, dalam rapat terbatas dengan Pak Presiden, beliau sudah menyetujui bantuan beras 10 kg untuk Januari dan Februari 2025.” ujar Arief.
Adapun alasan penurunan jumlah penerima bantuan, menurut Arief, terkait dengan perbaikan data kemiskinan yang tercatat di Badan Pusat Statistik (BPS).
Data terbaru menunjukkan penurunan jumlah penduduk miskin pada Maret 2024 menjadi 25,22 juta orang, berkurang sekitar 0,68 juta orang dibandingkan tahun sebelumnya.
Arief juga menjelaskan bahwa penyaluran bantuan beras 10 kg pada tahun depan akan difokuskan pada kelompok masyarakat yang paling membutuhkan, yakni mereka yang berada di desil 1 dan 2 serta lansia tunggal dan perempuan kepala keluarga miskin.
Data P3KE (Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem) menunjukkan bahwa jumlah penerima dari kelompok ini sebanyak 14 juta orang.
Desil 1 dan 2 merupakan kelompok rumah tangga dengan tingkat kesejahteraan terendah, yakni 10 persen dan 20 persen terendah di Indonesia.
“Penyesuaian ini dilakukan agar bantuan tepat sasaran, menyasar pada golongan yang benar-benar membutuhkan,” tambahnya.
Selain itu, Arief juga menyebutkan bahwa pada tahun 2025, ada program lain yang akan menyasar masyarakat secara lebih luas, seperti program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Ia juga mengapresiasi alokasi anggaran untuk bantuan pangan beras 10 kg yang telah disetujui Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, meskipun di tengah tantangan fiskal yang ketat.
“Terima kasih kepada Bu Menteri Keuangan, karena di tengah pengaturan fiskal yang ketat, masih ada anggaran untuk bantuan pangan bagi masyarakat yang membutuhkan,” ujar Arief.
Sementara itu, penyaluran bantuan beras tahap ketiga untuk tahun 2024, yang dimulai pada Desember ini, masih berlangsung di beberapa wilayah dan diharapkan selesai sebelum akhir tahun.