Pintasan.co, Rembang – Senyum semringah tampak di wajah Suraji (61), warga Desa Mondoteko, Rembang, saat menerima bantuan becak listrik dari Presiden RI Prabowo Subianto. Selama 25 tahun mengayuh becak secara manual, kini ia merasa terbantu dengan hadirnya becak listrik yang akan mempermudah pekerjaannya dalam mencari nafkah.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Presiden Prabowo, Bapak Bupati Harno, dan semua pihak yang telah membantu. Semoga bantuan ini membawa berkah dan bermanfaat bagi kami semua,” ujarnya penuh haru pada acara penyerahan bantuan 100 unit becak listrik bagi pengayuh becak lanjut usia di Balai Kartini Rembang, Rabu (12/11/2025).
Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha Yayasan Gerakan Solidaritas Nasional (YGSN), Mayjen TNI (Purn) Firman Dahlan, menjelaskan bahwa program becak listrik ini merupakan bentuk dukungan nyata bagi masyarakat berpenghasilan rendah, terutama mereka yang masih bergantung pada sektor informal.
“Para pengayuh becak, terutama yang sudah lanjut usia namun tetap semangat bekerja, adalah bagian dari masyarakat yang perlu kita dukung dan berdayakan,” kata Firman.
Ia menambahkan, program becak listrik menargetkan penyaluran 10 ribu unit hingga akhir 2025, dan akan berlanjut pada 2026 dengan tambahan sekitar 20 ribu unit. Program ini menjadi bukti kepedulian pemerintah dalam upaya pengentasan kemiskinan serta peningkatan kesejahteraan masyarakat kecil.
Perwakilan BP Taskin, Novrizal Tahar, menegaskan bahwa penerima bantuan tidak hanya mendapatkan alat kerja, tetapi juga pelatihan dan pendampingan agar manfaatnya bisa lebih optimal.
“Jadi tidak hanya diberikan bantuan, namun juga dibekali pelatihan, agar ke depan dapat dimanfaatkan secara optimal,” jelasnya.
Bupati Rembang, Harno, turut menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada Presiden Prabowo atas perhatian yang besar terhadap masyarakat kecil. Ia menilai program becak listrik tidak sekadar menyediakan sarana transportasi ramah lingkungan, tetapi juga menjadi langkah nyata pemberdayaan ekonomi rakyat.
“Melalui becak listrik, para pengayuh becak diharapkan dapat bekerja lebih efisien, menghemat tenaga, dan meningkatkan pendapatan keluarga. Program ini adalah langkah nyata menuju transformasi sosial ekonomi yang mendorong kemandirian dan kualitas hidup masyarakat secara berkelanjutan,” tuturnya.
Harno berpesan agar penerima bantuan menjaga becak listrik dengan baik serta memanfaatkannya untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga.
“Semoga program ini menjadi langkah nyata menuju masyarakat Rembang yang lebih sejahtera, mandiri, dan berdaya saing, serta menjadi inspirasi bagi gerakan sosial ekonomi berkelanjutan di seluruh Indonesia,” tandasnya.
Selain di Rembang, program serupa juga berlangsung di Kabupaten Jepara dan Pati pada hari yang sama. Di Jepara, 100 unit becak listrik diserahkan kepada pengayuh becak lanjut usia di Tenis Indoor kompleks Stadion Gelora Bumi Kartini.
Bupati Jepara, Witiarso Utomo, menyampaikan apresiasi atas bantuan tersebut yang diberikan khusus bagi pengayuh becak berusia 60 tahun ke atas.
“Terima kasih kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto atas bantuan 100 unit becak listrik. Harapannya, bantuan ini bisa mengurangi keletihan dan menambah pendapatan para pengayuh becak,” ujarnya.
Witiarso juga mengusulkan agar batas usia penerima manfaat diturunkan menjadi 50 tahun pada penyaluran berikutnya. Usulan itu pun telah disetujui secara prinsip, sehingga Jepara berpeluang kembali menerima bantuan di tahun mendatang.
“Masih banyak pengayuh becak yang belum mendapat bantuan karena terkendala usia. Kami sudah mengusulkan agar penerima manfaat berikutnya bisa mulai dari usia 50 tahun, dan usulan itu tadi sepertinya di ACC,” tuturnya.
Deputi Bidang Percepatan Fasilitasi dan Perlindungan Kesejahteraan BP Taskin, Zaidirina, menjelaskan bahwa program becak listrik merupakan bagian dari strategi pengentasan kemiskinan nasional. Penerima bantuan juga mendapatkan pelatihan dan pendampingan agar pemanfaatannya berjalan maksimal.
“Becak listrik diharapkan menjadi solusi agar para pengayuh becak lansia tetap bisa bekerja dan mendapatkan tambahan penghasilan,” terangnya.
Direktur Kelembagaan dan Kerja Sama YGSN, Nuryana, menambahkan bahwa setiap becak listrik memiliki kapasitas angkut hingga 200 kilogram dan mampu menempuh jarak sekitar 36 kilometer dengan kecepatan 15 kilometer per jam.
“Perawatannya mudah, cukup dengan pengisian daya baterai berkapasitas 500 watt yang waktu pengisiannya relatif cepat,” jelasnya.
Sementara itu, di Kabupaten Pati, sebanyak 60 unit becak listrik diserahkan secara simbolis oleh Bupati Sudewo di pendapa kabupaten. Ia menyampaikan terima kasih atas perhatian Presiden terhadap masyarakat Pati.
“Bantuan ini sangat bermanfaat, dan kami akan terus memantau penggunaannya agar bisa dirawat dengan baik,” ujar bupati.
Program becak listrik ini diharapkan dapat menjadi tonggak baru dalam meningkatkan kesejahteraan pengayuh becak di Jawa Tengah, sekaligus memperkuat semangat kemandirian ekonomi di kalangan masyarakat kecil.
