Pintasan.co, Makassar – Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Sulawesi Selatan, Prof. Muhammad Jufri, mempresentasikan Rancangan Proyek Perubahan (RPP) yang diberi nama INTAN–WPL (Internalisasi Budaya Belajar ASN melalui Workplace Learning) dalam Seminar Nasional Pelatihan Kepemimpinan Tingkat I yang diadakan Lembaga Administrasi Negara (LAN) Tahun 2025.
Rangkaian kegiatan seminar yang berlangsung sejak 16 Juni hingga 4 Juli 2025 ini terbagi dalam enam kelompok.
Masing-masing kelompok memperoleh pendampingan dari tim penguji, pelatih (coach), serta mentor.
Salah satu mentor yang hadir secara virtual adalah Sekretaris Daerah Sulawesi Selatan, Jufri Rahman, yang turut memberikan apresiasi atas penyusunan proyek Prof. Jufri.
“Saya menyaksikan sendiri prosesnya yang berjalan sistematis, penuh empati, dan berbasis data. Rancangan ini memiliki kekuatan pada pendekatan metodologisnya. Saya mengapresiasi semua pihak, khususnya coach yang tak henti memberikan arahan hingga tahap ini,” ungkap Jufri Rahman setelah mendengarkan pemaparan.
Ia menegaskan, Pemerintah Provinsi Sulsel mendukung penuh penerapan program INTAN–WPL.
INTAN–WPL sendiri merupakan akronim dari: I – Internalisasi, N – Nilai-nilai Budaya Belajar, T – Tempat Kerja, A – Adaptif, N – Nyata, dan WPL – Workplace Learning.
“Kami percaya konsep Workplace Learning bukan hanya relevan dan kontekstual, tapi juga menjadi strategi penting dalam menciptakan budaya belajar ASN yang berkelanjutan,” ujar Jufri Rahman.
Menurutnya, di tengah upaya efisiensi fiskal nasional pasca terbitnya Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025, pembelajaran di tempat kerja adalah alternatif yang efektif, terjangkau, serta memberikan dampak langsung.
“Saya mendukung penuh agar INTAN–WPL menjadi fondasi gerakan ASN belajar di Sulsel, sekaligus bisa diperluas ke tingkat nasional,” tandasnya.
Dalam pemaparannya, Prof. M. Jufri menjelaskan, sasaran jangka pendek dari program ini adalah menjalankan pilot project di lima perangkat daerah strategis Pemprov Sulsel dalam tiga bulan pertama.
Untuk jangka menengah, diharapkan replikasi dan penerapan model Workplace Learning bisa meluas ke seluruh kabupaten/kota di Sulsel dan provinsi lainnya.
Sementara dalam jangka panjang, WPL diharapkan terintegrasi menjadi kebijakan nasional pengembangan ASN berbasis Corporate University.
“Kami paham bahwa perubahan semacam ini tidak bisa berjalan sendiri. Perlu kolaborasi dari seluruh elemen, pimpinan, mentor, fasilitator, hingga komunitas ASN pembelajar, agar transformasi ini terwujud nyata,” tutur Prof. Jufri.
Ia pun mengajak seluruh ASN untuk menjadikan kantor sebagai rumah belajar, menjadi pembelajar sejati, inovator perubahan, sekaligus motor penggerak reformasi birokrasi demi tercapainya Indonesia Emas 2045.