Pintasan.co, Blora – Program makan bergizi gratis di Blora saat ini masih dalam tahap persiapan.
Dandim 0721 Blora, Letkol Czi Yuli Hartanto, menyatakan bahwa program tersebut akan diuji coba terlebih dahulu sebelum dilaksanakan secara penuh.
“Nanti kita akan melakukan uji coba terlebih dahulu, yang disasar adalah ibu hamil, ibu menyusui, dan juga anak sekolah,” katanya, Sabtu (28/12/2024).
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa uji coba awalnya direncanakan pada 9 Desember 2024. Namun, karena persiapan yang belum matang, uji coba tersebut terpaksa dijadwalkan ulang.
Pihaknya memperkirakan uji coba akan dilaksanakan dalam waktu dekat.
“Sebenarnya mau kita lakukan sejak 9 Desember kemarin, tetapi karena belum siap, ya kita mundur,” jelasnya.
Sebelumnya, Dinas Pendidikan Kabupaten Blora memperkirakan anggaran untuk program makan bergizi gratis mencapai Rp 1,2 miliar per hari.
Perkiraan ini didasarkan pada jumlah peserta didik yang tercatat dalam Data Pokok Pendidikan (Dapodik), yang meliputi tingkat PAUD, TK, SD, dan SMP di Kabupaten Blora.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blora, Sunaryo, mengungkapkan bahwa jumlah peserta didik yang terdaftar di Dapodik mencapai 120.454 orang.
Disdik Blora juga telah menghitung estimasi anggaran yang diperlukan untuk menyediakan makan bergizi gratis bagi ratusan ribu peserta didik setiap hari.
Perhitungan tersebut didasarkan pada keputusan terbaru dari Presiden Prabowo, yang menetapkan anggaran makan bergizi gratis sebesar Rp 10.000 per anak.
“Jika isi menunya, mulai nasi, lauk, buah, dan susu, kami memperkirakan dengan Rp 10 ribu per anak, maka anggaran yang harus disiapkan yaitu Rp 1,2 miliar per hari, untuk 120.454 peserta didik yang ada di Blora,” terangnya,Minggu (1/12/2024).
Program prioritas dari pemerintah
Sunaryo menambahkan bahwa untuk saat ini, kemampuan daerah diperkirakan hanya bisa menganggarkan sekitar Rp 20 miliar.
Meskipun demikian, ia berharap ada dukungan anggaran dari Pemerintah Pusat untuk mendukung program makan bergizi gratis tersebut.
“Sebab kalau dari anggaran daerah sendiri, Rp 20 miliar itu, hanya mampu melaksanakan program makan bergizi gratis sebanyak 18 kali saja, jika dihitung pengeluaran per hari Rp 1,2 miliar,” jelasnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blora, Sunaryo, menyatakan bahwa program makan bergizi gratis yang digagas Presiden Prabowo Subianto merupakan salah satu program prioritas yang harus dilaksanakan pada awal Januari 2025.
“Terkait mekanisme penganggaran program makan bergizi gratis itu mungkin nanti sharing dengan pemerintah pusat. Karena memang untuk mekanisme makan bergizi gratis ini kami juga belum tahu persis,” katanya, Sabtu (30/11/2024).
Pihaknya juga mengungkapkan bahwa telah menerima dokumen dari Badan Gizi Nasional (BGN) mengenai mekanisme pelaksanaan program tersebut.
Sunaryo menjelaskan bahwa Dinas Pendidikan Kabupaten Blora bertanggung jawab atas sekolah-sekolah tingkat PAUD, TK, SD, dan SMP.
Sementara itu, SMA dan SMK di Blora berada di bawah kewenangan Pemerintah Provinsi, melalui Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah.
Meski begitu, untuk rincian teknis pelaksanaan program makan bergizi gratis, pihaknya masih menunggu arahan dari pemerintah pusat.
“Kami belum mengetahui apakah pelaksanaan program itu dilaksanakan oleh BGN lewat dapur umum atau dinas melalui catering makanan, Mekanismenya kami belum tau secara jelas, kesempatan lain waktu akan kami informasikan,” paparnya.