Pintasan.co, Bantul – Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Tahap II/Sengkuyung tahun 2025 di Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, telah rampung dilaksanakan. Sejumlah hasil pembangunan fisik kini sudah bisa dimanfaatkan oleh warga.

Mayor Cba Suryadi, Kepala Staf Kodim 0729/Bantul, menyampaikan bahwa beberapa proyek yang telah berhasil diselesaikan antara lain pembangunan dan peningkatan jalan penghubung dari Wukirsari, Kapanewon Imogiri menuju Becici, Muntuk, Kapanewon Dlingo, serta renovasi satu rumah tidak layak huni.

“Jadi, untuk pembangunan/peningkatan jalan itu di dalamnya ada corblok jalan sepanjang 280 meter, lebar 3 meter, dan tebal 12 meter. Kemudian, corblok jalan over prestasi dengan panjang 50 meter, lebar 3 meter, dan tebal 12 meter,” jelasnya.

Selain pembangunan atau peningkatan jalan, juga dilakukan pemasangan dua talut. Talut pertama dibangun dengan panjang 27 meter dan tinggi 1,5 meter, sementara talut kedua memiliki panjang 30 meter dan tinggi 2,5 meter.

Lalu, di dalamnya juga ada pemasangan gorong-gorong di tiga tempat serta pemasangan saluran air atau drainase sepanjang 27 meter, tinggi 1 meter, dan lebar 80 sentimeter.

“Kami yang mewakili Dandim 0729/Bantul, ingin menyampaikan bahwa TMMD Sengkuyung ini sebagai wujud untuk memajukan masyarakat yang ada di pedesaan dengan waktu pengerjaan selama 30 hari atau mulai 6 Mei sampai 4 Juni 2025,” tuturnya.

Sementara itu, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bantul yang juga menjabat sebagai Plt. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kalurahan, Hermawan Setiaji, menyatakan bahwa kegiatan ini difokuskan pada upaya membuka akses agar mobilitas masyarakat, khususnya di wilayah Wukirsari dan Muntuk, menjadi lebih mudah.

“Karena, kegiatan TMMD Tahap II/Sengkuyung ini pembangunan atau peningkatan jalan tembus. Jadi, harapannya, kalau orang dari Wukirsari mau ke Muntuk atau sebaliknya, ya bisa lebih singkat, lebih cepat, lebih dekat,” ucapnya.

Hermawan menuturkan bahwa pada awalnya, jalan penghubung antara dua kapanewon di wilayah Bumi Projotamansari tersebut hanyalah berupa jalan setapak. Sementara itu, medan jalan dari arah Wukirsari menuju Muntuk didominasi oleh tanjakan dan kawasan perbukitan.

“Jadi, dulu yang berani memanfaatkan hanya warga setempat. Artinya, multi manfaatnya masih terbatas yakni orang-orang yang hafal medan. Nah, harapannya dengan realisasi yang baru ini, jalan itu bisa menjadi alternatif dan ke depan bisa membuka potensi-potensi yang ada di sekitar jalur ini,” pintanya.

Guna mewujudkan program TMMD Tahap II/Sengkuyung tersebut, pihaknya mengalokasikan sejumlah bantuan keuangan, antara lain dana sebesar Rp300 juta dari Pemerintah Kabupaten Bantul yang disalurkan melalui APBKal Wukirsari, hibah senilai Rp75 juta dari Pemerintah DIY melalui LPMK Wukirsari, serta tambahan dana Rp25 juta yang berasal dari APBKal Wukirsari.

“Kami harap, program ini terus berjalan dalam setiap tahunnya untuk mendorong akselerasi dan pemerataan pembangunan lingkungan, padukuhan, kalurahan, dan daerah,” tutup Hermawan.

Baca Juga :  Seorang Pria di Bantul Ditemukan Meninggal Dunia di Teras Rumahnya