Pintasan.co, Luwu Timur – Proyek pembangunan Pasar Tomoni kembali mendapat perhatian dari Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam, yang melakukan inspeksi mendadak pada Sabtu, 29 Maret 2025, bersama Wakil Bupati Puspawati Hustler.

Dalam kesempatan itu, keduanya juga mengunjungi Posko Arus Mudik Tomoni bersama Kapolres Luwu Timur, berbagi paket Lebaran dengan petugas pos.

Kunjungan tersebut merupakan tindak lanjut dari inspeksi sebelumnya pada 12 Maret 2025, di mana Bupati Irwan berjanji untuk kembali memeriksa progres pembangunan sebelum berakhirnya masa Addendum kedua pada 31 Maret 2025.

Pada sidak pertama, Bupati Irwan menekankan pentingnya memastikan proyek tahap pertama selesai sesuai dengan rencana agar kontrak kedua dapat dilanjutkan.

Pemerintah Kabupaten Luwu Timur, melalui Bupati dan Wakil Bupati, menegaskan komitmennya untuk mengevaluasi proyek-proyek besar yang dianggarkan melalui APBD 2024, salah satunya adalah Pembangunan Pasar Tomoni.

Proyek ini mencakup pembangunan struktur tahap pertama senilai Rp18,5 miliar dan menjadi prioritas untuk penyelesaian pusat niaga tersebut yang dijadwalkan beroperasi pada tahun 2026.

Kepala Dinas Koperasi dan Perindustrian Luwu Timur menyatakan bahwa anggaran tahap kedua, sebesar lebih dari Rp17 miliar, sudah disiapkan untuk tahun anggaran 2025.

Meski demikian, pada peninjauan mendadak Bupati Irwan, ditemukan bahwa sejumlah pekerjaan belum selesai sesuai yang dilaporkan oleh pihak pelaksana.

Hal ini menyebabkan keputusan untuk menghentikan kelanjutan pekerjaan pada tahap pertama setelah menghitung volume pekerjaan yang sudah dilakukan.

Bupati Irwan meminta agar volume pekerjaan dihitung oleh Inspektorat dan melibatkan Dinas Pekerjaan Umum dalam kegiatan teknis, serta meminta agar pembayaran dilakukan berdasarkan bobot pekerjaan yang sudah tercapai.

Bupati Irwan menegaskan harapannya agar pelaksana proyek tahap berikutnya dapat bekerja sesuai dengan desain dan perencanaan yang telah disusun, serta diawasi dengan baik oleh konsultan pengawas agar hasilnya maksimal.

Baca Juga :  Modifikasi Cuaca saat Arus Mudik Lebaran Dinilai Berhasil, KDM Ucapkan Terimakasih pada BMKG

Ia juga menyoroti adanya masalah teknis pada pembangunan, seperti tangga yang tidak sesuai standar konstruksi yang dapat mengganggu kenyamanan dan keamanan penggunaan pasar di masa depan.

Sementara itu, Senfry Octavianus, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek Pasar Tomoni, mengungkapkan bahwa penghitungan volume pekerjaan akan dilakukan oleh Inspektorat setelah libur akhir pekan.

Ia juga menyatakan bahwa sisa anggaran untuk pembangunan pasar, sekitar Rp7,9 miliar atau 40% dari total anggaran, belum digunakan.

Dengan berakhirnya Addendum kedua pada 31 Maret 2025, diperkirakan progres pekerjaan hanya mencapai sekitar 95% dan pihak kontraktor, PT. Insan Cipta Karya, tidak dapat menyelesaikan proyek sesuai target.

Proyek Pembangunan Pasar Tomoni, yang bersumber dari APBD Tahun Anggaran 2024, memiliki nilai kontrak sebesar Rp18.535.553.808 dan masa pelaksanaan 180 hari kalender.

Kontraktor pelaksana proyek ini adalah PT. Insan Cipta Karya, dengan CV. Bahtera Karya Konsultan sebagai konsultan pengawas.

Pembangunan pasar ini mengalami perpanjangan kontrak melalui dua addendum.

Addendum pertama berlaku dari 1 Januari hingga 19 Februari 2025, sedangkan Addendum kedua berlaku dari 20 Februari hingga 31 Maret 2025.

Berdasarkan kesepakatan, jika terdapat wanprestasi dalam pelaksanaan proyek, maka akan dikenakan denda sesuai ketentuan dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak.

Dalam kunjungan tersebut, Bupati dan Wakil Bupati juga didampingi oleh sejumlah pejabat terkait, di antaranya Kepala Dinas DPKAD Luwu Timur Ramadhan Parade, Kepala Dinas Kominfo-SP Adhi Safaat, Plt. BKAD Luwu Timur Rafiuddin Tahir, Kepala Dinas Koperindag, dan Kepala Dinas Sosial Luwu Timur.