Pintasan.co – Dalam dunia yang semakin kompleks, kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik menjadi aset yang sangat berharga.
Psikologi komunikasi memberikan kita alat yang kita butuhkan untuk berinteraksi secara lebih efektif dengan orang-orang di sekitar kita, baik dalam konteks pribadi maupun profesional.
Psikologi komunikasi merupakan serangkaian proses yang melibatkan pengumpulan informasi mengenai faktor psikologis dan lingkungan yang dapat mempengaruhi sikap manusia, baik secara mendukung maupun menghambat, sebagaimana dijelaskan oleh Gita Sekar Prihatin dalam bukunya Empati dan Komunikasi (2017).
Menurut George A. Miller, ilmu ini tidak hanya berfungsi untuk menjelaskan, tetapi juga mampu memprediksi dan mengendalikan peristiwa mental maupun perilaku dalam komunikasi.
Psikologi komunikasi, yang menggabungkan studi tentang kejiwaan dan interaksi manusia, berperan dalam memahami karakter dan sikap lawan bicara dengan memperhatikan kondisi psikologis mereka, serta membantu komunikator mengenali status sosial dan keadaan emosional komunikan.
Melalui psikologi komunikasi, kita dapat mengidentifikasi sikap yang paling efektif untuk diterapkan dalam berbagai situasi komunikasi. Ilmu ini membekali kita dengan kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan karakteristik unik setiap individu.
Pernahkah Anda merasa kesulitan memahami sudut pandang lawan jenis? Atau mungkin pernah merasa komunikasi Anda dengan mereka seringkali berakhir dengan salah paham?
Psikologi komunikasi mengungkapkan bahwa pria dan wanita cenderung memiliki gaya komunikasi yang berbeda. Memahami perbedaan ini adalah langkah pertama untuk membangun hubungan yang lebih harmonis dengan lawan jenis, baik dalam lingkup pertemanan maupun keluarga.
Wanita dan pria berkomunikasi dengan cara yang berbeda. Wanita lebih fokus pada membangun hubungan, berbagi perasaan, dan menggunakan bahasa deskriptif serta ekspresif.
Sebaliknya, pria lebih langsung, singkat, dan berorientasi pada tujuan, seringkali untuk menyampaikan informasi atau menyelesaikan masalah.
Wanita cenderung lebih ekspresif dalam bahasa tubuh dan mendengarkan dengan empati, sedangkan pria lebih tertutup dan fokus pada solusi atau informasi spesifik.
Perbedaan gaya komunikasi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk sosialisasi, hormon, dan situasi. Norma sosial dan budaya membentuk pola komunikasi yang berbeda sejak kecil, sementara hormon juga memiliki pengaruh meskipun masih menjadi subjek penelitian lebih lanjut.
Situasi dan konteks sosial juga dapat memengaruhi perubahan dalam gaya komunikasi seseorang. Dengan memahami perbedaan ini, kita dapat mencegah miskomunikasi, membangun hubungan yang lebih baik, dan meningkatkan efektivitas komunikasi.
Menyesuaikan gaya komunikasi dengan lawan bicara memungkinkan pesan disampaikan dengan lebih jelas dan tepat sasaran, menciptakan interaksi yang lebih harmonis.
Mengatasi kesulitan berkomunikasi dengan lawan jenis berdasarkan prinsip psikologi komunikasi melibatkan pemahaman, penyesuaian, dan pengembangan empati.
Langkah pertama adalah memahami perbedaan gaya komunikasi antara pria dan wanita, dengan menyadari bahwa perbedaan ini bukanlah soal siapa yang lebih baik, tetapi lebih kepada keunikan masing-masing.
Memahami cara bicara, bahasa tubuh, dan pilihan kata lawan bicara adalah penting, begitu juga menjadi pendengar aktif yang tidak menyela atau menilai.
Setelah itu, penyesuaian gaya komunikasi perlu dilakukan dengan menemukan titik temu dan beradaptasi tanpa menghilangkan jati diri, serta menggunakan bahasa inklusif yang tidak diskriminatif.
Empati berperan penting dalam komunikasi efektif, sehingga mencoba melihat dari perspektif lawan bicara, menunjukkan pemahaman, dan memvalidasi perasaan mereka adalah kunci utama.
Di samping itu, peningkatan keterampilan komunikasi seperti asertivitas, mendengarkan aktif, dan membaca bahasa tubuh sangat membantu dalam menyampaikan pesan dan memahami isyarat non-verbal.
Contoh-contoh di atas menunjukkan bahwa psikologi komunikasi memberikan kita kerangka kerja yang solid untuk memahami dan mengatasi tantangan dalam berkomunikasi dengan lawan jenis.
Dengan memahami perbedaan gaya komunikasi, menerapkan empati, dan menyesuaikan perilaku kita, kita dapat membangun hubungan yang lebih kuat dan saling menghormati.
Ini bukan hanya tentang mencapai tujuan tertentu, tetapi juga tentang menciptakan koneksi yang bermakna dengan orang-orang di sekitar kita.
Penulis: Umi Hanifah (Content Writer Pintasan.co)