Pintasan.co, Jakarta – Ketua DPR RI, Puan Maharani, menyampaikan kritik keras terhadap pengabaian hukum internasional oleh Israel dalam pidatonya di G20 Parliamentary Speaker’s Summit (P20) ke-10 yang digelar di Brasil.

Puan menilai tindakan sepihak tersebut semakin memperburuk situasi konflik di Gaza dan mengabaikan seruan dunia untuk segera mengakhiri perang.

Dalam pidatonya pada hari terakhir KTT G20, Puan menegaskan perlunya dunia untuk bekerja sama dengan lebih efektif dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks.

Ia juga mengkritik negara-negara yang bukannya memperkuat kerja sama internasional, justru memilih langkah sepihak yang bertentangan dengan prinsip-prinsip hukum internasional dan PBB.

“Hal ini terlihat jelas di Gaza, di mana seruan komunitas internasional untuk menghentikan konflik justru diabaikan oleh Israel,” ujar Puan pada Sabtu, 9 November 2024.

Puan menekankan bahwa eskalasi konflik di Gaza, yang telah mengakibatkan banyak korban jiwa, terutama di kalangan warga sipil, adalah contoh nyata dari pengabaian hukum internasional yang dikhawatirkan.

Ia kemudian mengajak komunitas internasional, terutama PBB, untuk melakukan reformasi guna menanggapi tantangan abad ke-21, seperti pemanasan global dan krisis pangan yang semakin mendesak.

Lebih lanjut, Puan menyarankan agar struktur PBB, termasuk Dewan Keamanan dan Majelis Umum PBB, serta lembaga-lembaga keuangan internasional, perlu diperbaiki agar lebih responsif terhadap kebutuhan dunia.

“Parlemen harus berada di garis depan dalam membela demokrasi, baik di tingkat nasional maupun global,” tambahnya.

Puan juga mengingatkan pentingnya peran PBB sebagai organisasi internasional yang bertugas menjaga perdamaian dan keamanan dunia, serta menangani berbagai masalah global seperti kemiskinan, perubahan iklim, dan pelanggaran hak asasi manusia.

Menurutnya, fungsi PBB harus lebih relevan dengan kondisi terkini, di mana konstituen dunia mendesak PBB untuk turut serta dalam mengatasi masalah harga pangan dan energi yang meroket, serta meningkatkan kualitas pendidikan.

Baca Juga :  Presiden Prabowo Serukan Polri Fokus pada Pemberantasan Penyelundupan dan Narkoba

Selain itu, Puan menyoroti dampak pemanasan global yang dirasakan oleh banyak negara. Ia menyerukan agar parlemen global lebih aktif terlibat dalam merumuskan solusi atas tantangan besar ini, mengingat pemerintah saja tidak cukup untuk menyelesaikannya.

“Parlemen harus berkontribusi membangun kepercayaan yang diperlukan untuk mereformasi tata kelola global dan menegaskan kembali komitmen terhadap hukum internasional serta piagam PBB sebagai pedoman hubungan antar negara,” ujar Puan.

Rangkaian pertemuan P20 yang dimulai pada 6 November 2024 di Brasil akhirnya menghasilkan deklarasi bersama tentang berbagai isu prioritas global.

Pada upacara penutupan, Brasil menyerahkan kepemimpinan P20 kepada Afrika Selatan untuk tahun 2025.