Pintasan.co, Jakarta – Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti, mengungkapkan bahwa lebih dari separuh penduduk miskin di Indonesia saat ini berada di Pulau Jawa.

Dari total 24,06 juta jiwa warga miskin di Indonesia pada September 2024, sebanyak 12,62 juta orang atau sekitar 52,45% di antaranya tinggal di wilayah tersebut.

Namun, Amalia menegaskan bahwa tingginya jumlah penduduk miskin di Pulau Jawa bukan disebabkan oleh tingginya tingkat kemiskinan, melainkan karena jumlah penduduk yang padat di pulau itu.

“Dengan lebih dari 55% penduduk Indonesia berada di Pulau Jawa, maka wajar jika jumlah penduduk miskinnya juga dominan di sana,” jelas Amalia dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (16/4/2025).

Secara persentase, Pulau Jawa justru mencatat tingkat kemiskinan yang paling rendah, yakni hanya 8,05%, lebih kecil dari rata-rata nasional yang sebesar 8,57%.

“Artinya, dari setiap 100 orang di Pulau Jawa, hanya sekitar 8 orang yang masuk dalam kategori miskin,” tambah Amalia.

BPS juga mencatat penurunan tingkat kemiskinan di Pulau Jawa, dari 8,48% pada Maret 2024 menjadi 8,05% pada September 2024, atau turun sebesar 0,43 persen poin.

Penurunan ini memberikan kontribusi besar terhadap penurunan kemiskinan nasional karena besarnya populasi Pulau Jawa.

Sementara itu, Pulau Sumatera menjadi wilayah dengan jumlah penduduk miskin tertinggi kedua di Indonesia, dengan total 5,25 juta orang atau 21,82% dari keseluruhan penduduk miskin nasional.

Secara keseluruhan, jumlah penduduk miskin di Indonesia pada September 2024 mengalami penurunan sebesar 1,16 juta orang dibandingkan Maret 2024.

Tingkat kemiskinan nasional pun ikut menurun dari 9,03% menjadi 8,57%, mencatatkan angka terendah sepanjang sejarah pencatatan BPS.

“Untuk pertama kalinya, tingkat kemiskinan nasional berhasil turun di bawah 9 persen,” ujar Amalia.

Baca Juga :  Filipina Sebut Sara Duterte sebagai Dalang Rencana Pembunuhan Presiden Bongbong