Pintasan.co, Purbalingga – Pemerintah Kabupaten Purbalingga menyatakan komitmennya untuk mencapai swasembada pangan nasional pada tahun 2025 melalui berbagai langkah strategis.
Salah satu langkah utama yang akan dilakukan adalah meningkatkan indeks pertanaman dari 1,8 kali panen per tahun menjadi 2,2 kali panen.
Dalam rapat Koordinasi Program Swasembada Pangan yang diselenggarakan di Pendopo Dipokusumo, Wakil Bupati Purbalingga juga menekankan pentingnya meningkatkan produktivitas pertanian guna memastikan ketahanan pangan yang stabil.
Wakil Bupati Purbalingga, Dimas Prasetyahani, menyampaikan bahwa meskipun Purbalingga mengalami surplus beras sebesar 9.679 ton, tantangan besar dalam sektor pertanian, seperti perubahan iklim ekstrem dan fluktuasi harga komoditas, memerlukan perhatian yang lebih serius.
“Salah satu target utama kita adalah meningkatkan indeks pertanaman. Saat ini kita baru mencapai 1,8 kali panen dalam satu tahun, untuk mencapai swasembada pangan yang optimal kita perlu mengupayakan 2,2 kali masa panen,” ujar Dimas.
Pemerintah Kabupaten Purbalingga, lanjut Dimas, akan terus memberikan dukungan kepada petani dengan mengalokasikan anggaran yang tepat, menyediakan sarana dan prasarana pertanian yang memadai, serta mengimplementasikan kebijakan yang mendukung kesejahteraan petani.
Pemerintah Kabupaten juga akan bekerja sama dengan TNI-POLRI untuk meningkatkan hasil pertanian.
Kepala Dinas Pertanian, Rebon Haprindiat, juga menyatakan bahwa pihaknya siap menjadikan program ini sebagai program nasional.
Ia bahkan sangat optimis bahwa swasembada pangan di Kabupaten Purbalingga dapat tercapai pada tahun 2025.