Pintasan.co, Luwu Timur – Wakil Bupati Luwu Timur sekaligus Ketua Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Luwu Timur, Hj. Puspawati Husler, menegaskan pentingnya memperluas edukasi dan sosialisasi mengenai penularan HIV/AIDS kepada masyarakat.
Langkah ini dinilai sebagai cara efektif untuk mencegah terjadinya stigma dan diskriminasi terhadap Orang Dengan HIV/AIDS (ODHIV).
Menurut Puspawati, stigma masih menjadi hambatan besar dalam upaya pencegahan maupun pengobatan.
Karena itu, masyarakat perlu diberikan pemahaman yang benar, termasuk bahwa HIV tidak menular melalui kontak sosial sehari-hari.
Pernyataan tersebut disampaikan saat ia melakukan Monitoring dan Evaluasi Program Penanggulangan HIV/AIDS di Puskesmas Malili dan Puskesmas Lakawali, Rabu (10/12/2025).
Ia juga mendorong seluruh pihak terkait untuk menggunakan pendekatan khusus, salah satunya melalui pembentukan konselor sebaya yang akan menjadi pendamping populasi kunci di lapangan.
“Konselor sebaya ini nantinya dapat menjadi teladan bagi pengidap lainnya. Mereka berperan sebagai ujung tombak yang mampu membangun kepercayaan, memberikan edukasi, serta dukungan psikososial sehingga penularan HIV dapat ditekan,” jelasnya.
Dalam kunjungan tersebut, Puspawati meninjau langsung capaian program, mulai dari data pemeriksaan, penemuan kasus, hingga layanan pengobatan bagi ODHIV.
Dengan didampingi dr. Helmy Kahar dan anggota KPA Luwu Timur, ia memastikan program penanggulangan HIV/AIDS berjalan efektif, mengurangi dampak sosial bagi pengidap, dan menyediakan layanan yang inklusif tanpa diskriminasi.
