Pintasan.co, Kulon Progo – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispussip) Kulon Progo mengajak pustakawan dan pegiat literasi untuk berperan aktif dalam meningkatkan literasi masyarakat.
Salah satu langkahnya adalah dengan membekali diri dengan kemampuan memilah informasi secara tepat. Menurut Kepala Bidang Perpustakaan Dispussip Kulon Progo, Maryati, keterampilan ini menjadi krusial di tengah era keterbukaan informasi seperti sekarang.
“Apalagi masyarakat saat ini begitu mudah mengakses informasi lewat berbagai media, termasuk media sosial,” katanya pada Selasa (20/05/2025).
Maryati menyatakan bahwa kemudahan dalam mengakses informasi belum disertai dengan kemampuan untuk menyaring informasi. Khususnya dalam membedakan antara informasi yang benar, yang menyesatkan, maupun yang merupakan hoaks.
Masyarakat bisa menerima informasi yang salah tidak hanya dari media digital, tetapi juga melalui percakapan antarwarga. Kondisi ini membuat informasi yang keliru mudah menyebar dan kerap dianggap benar oleh masyarakat.
“Itu sebabnya perlu ada peran serta dari pegiat literasi agar masyarakat juga mampu memilah informasi,” jelas Maryati.
Dispussip Kulon Progo pun menggelar Bimbingan Teknis Literasi Informasi di kantornya pada Selasa (20/05/2025). Sebanyak 50 peserta dihadirkan, dari kalangan pustakawan, guru, dan pegiat literasi di masyarakat.
Maryati berharap kegiatan ini dapat memotivasi pustakawan dan pegiat literasi untuk turut serta mendampingi komunitas dan masyarakat dalam menyaring informasi. Termasuk membantu mereka memahami cara membedakan informasi yang akurat.
“Jadi masyarakat bisa lebih terbuka pemikirannya terkait dengan pemahaman literasi,” ujarnya.
Masyarakat juga diharapkan memiliki kemampuan untuk mencari informasi yang relevan dengan kebutuhannya, mengolahnya, serta menggunakannya secara tepat. Selain itu, mereka diharapkan dapat menyebarkan informasi dengan cara yang etis, efektif, dan penuh tanggung jawab.
Kepala Dispussip Kulon Progo, Duana Heru Supriyanta, mengungkapkan bahwa kegiatan ini didanai melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Non-Fisik 2025 dari Perpustakaan Nasional (Perpusnas). Selain itu, kegiatan lain yang turut dilaksanakan meliputi bedah buku dan sosialisasi kepada masyarakat.
“Lewat kegiatan ini diharapkan tingkat literasi di masyarakat bisa lebih dimaksimalkan,” jelas Duana.