Pintasan.co, Banjarnegara – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, rata-rata pendapatan penduduk Kabupaten Banjarnegara pada 2024, yang dihitung dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita, tercatat sebesar Rp29,23 juta per tahun.

Jika dihitung rata-rata, pendapatan per kapita itu setara kurang lebih Rp2,43 juta setiap bulan.

Jumlah tersebut meningkat dibandingkan tahun 2023 yang mencapai Rp27,19 juta per kapita per tahun. Dengan begitu, perekonomian daerah mengalami pertumbuhan sekitar 5,11 persen dalam kurun waktu satu tahun terakhir.

PDRB per kapita merupakan ukuran rata-rata nilai tambah bruto yang dihasilkan dari seluruh aktivitas ekonomi di suatu daerah, kemudian dibagi dengan jumlah penduduk. Meskipun bukan pendapatan riil yang diterima setiap orang, indikator ini mencerminkan tingkat kesejahteraan serta produktivitas ekonomi masyarakat.

Pertanian Jadi Sektor Penyumbang Utama
Dalam struktur ekonomi Banjarnegara, sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan masih menjadi kontributor terbesar terhadap PDRB, dengan porsi sekitar 26,6 persen. Disusul sektor industri pengolahan, serta perdagangan besar dan eceran.

Dominasi sektor pertanian ini menunjukkan bahwa Banjarnegara masih mengandalkan sektor primer sebagai penggerak utama ekonomi daerah.

Selain PDRB atas dasar harga berlaku (ADHB), BPS juga mencatat nilai PDRB per kapita berdasarkan harga konstan (menghilangkan pengaruh inflasi), yakni sebesar Rp27,64 juta per tahun, atau sekitar Rp2,3 juta per bulan. Nilai ini lebih mencerminkan kondisi ekonomi riil masyarakat.

Dorongan pada Sektor Produktif Masih Diperlukan Walau tercatat mengalami pertumbuhan, pendapatan per kapita Banjarnegara masih lebih rendah dibandingkan rata-rata Jawa Tengah, khususnya jika disejajarkan dengan daerah berbasis industri seperti Kota Semarang dan Kabupaten Kudus.

Pemerintah daerah diharapkan dapat terus menggenjot pertumbuhan ekonomi melalui penguatan sektor produktif, pemberdayaan UMKM, dan pembangunan infrastruktur ekonomi yang merata hingga ke pelosok desa.

Baca Juga :  Hallyu: Fenomena Budaya Korea yang Mendunia dan Dampaknya pada Ekonomi Global