Pintasan.co, Gowa Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melaksanakan kegiatan tanam dan panen padi di Desa Sunggumanai, Kecamatan Patallasang, pada Jumat (11/10) untuk meningkatkan produksi pertanian.

Dalam acara tersebut, ia menekankan bahwa modernisasi sektor pertanian adalah kunci untuk mencapai efisiensi dalam usaha tani.

Amran menjelaskan bahwa dengan menerapkan teknologi modern, proses pertanian akan menjadi lebih efektif dan biaya produksi dapat ditekan.

Hal ini diharapkan dapat meningkatkan hasil panen dan mendukung pertumbuhan sektor pertanian secara keseluruhan.

“Kita perlu beralih ke pertanian modern. Proses usaha tani akan menjadi lebih efisien, dan biaya produksi bisa lebih rendah,” kata Amran dalam wawancara dengan media. Jumat, 11 Oktober 2024.

Menteri Amran juga menunjukkan alat pertanian modern, seperti combine harvester, yang diyakini mampu meningkatkan hasil panen.

Ia menjelaskan, “Dengan alat panen modern, biaya bisa berkurang antara 60 hingga 70 persen dan kerugian bisa turun hingga 20 persen. Semua ini untuk meningkatkan produksi.”  Jelasnya.

Salah satu petani muda, Basri, yang telah berkecimpung di dunia pertanian selama tiga tahun, mengakui manfaat besar dari penggunaan mesin pertanian.

“Sejak ada combine harvester, kami merasa sangat terbantu. Proses panen menjadi lebih cepat, dan gabah yang terbuang berkurang, serta biaya pun lebih efisien,” ujarnya.

Basri menambahkan bahwa program pompanisasi dari Kementerian Pertanian sangat berpengaruh terhadap hasil panen.

“Sebelum ada pompanisasi, kami hanya bisa panen sekali setahun. Kini, Alhamdulillah, tahun ini kami sudah bisa panen dua kali,” katanya dengan optimis.

Acara tersebut juga dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, termasuk Kasum TNI Letnan Jenderal Richard Taruli H. Tampubolon dan Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan, Zudan Arif Fakrulloh.

Baca Juga :  Farhat Abbas Tegur Menteri Sosial yang Hanya Mau Temui Denny Sumargo dan Teh Novi

Sebagai catatan, Sulawesi Selatan menempati posisi keempat sebagai penghasil beras di Indonesia, dengan realisasi penambahan areal tanam (PAT) mencapai 97,53% dari target yang ditentukan.

Kabupaten Gowa, yang merupakan salah satu daerah penopang pangan, mencatat capaian lebih dari 100% dengan 71.230 hektare lahan yang ditanami.

Dengan langkah-langkah ini, Kementerian Pertanian berkomitmen untuk terus mendukung pertanian modern demi ketahanan pangan nasional.