Pintasan.co, Jakarta – Indonesia masuk dalam daftar negara yang menjadi tempat uji coba vaksin tuberkulosis (TBC) terbaru, M72, yang didukung oleh pendanaan dari filantropis Bill Gates.
Selain Indonesia, negara-negara seperti Afrika Selatan, Kenya, Zambia, dan Malawi juga terlibat dalam pelaksanaan uji coba ini.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menekankan bahwa vaksinasi merupakan metode pencegahan yang sangat efektif terhadap penyebaran penyakit.
Ia mengacu pada pengalaman pandemi COVID-19, yang bisa dikendalikan berkat pengembangan dan distribusi vaksin secara luas.
Dalam konteks vaksin TBC M72, Menkes menyampaikan bahwa Indonesia merupakan negara dengan beban kasus TBC sangat tinggi, berada di posisi kedua secara global.
“Indonesia menempati peringkat kedua di dunia dalam jumlah kasus TBC. Peringkat pertama saat ini adalah India. Diperkirakan ada sekitar satu juta kasus TBC setiap tahun di Indonesia,” ujar Budi saat diwawancarai media di kawasan Jakarta Timur pada Jumat (9/5/2025).
Selain tingginya angka kasus, angka kematian akibat TBC di Indonesia juga memprihatinkan.
Data menyebutkan sekitar 125 ribu orang meninggal setiap tahunnya akibat penyakit ini.
“Setiap tahun sekitar 125 ribu orang meninggal akibat TBC. Itu berarti ada satu kematian setiap empat menit. Ini penyakit yang harus kita atasi. Data ilmiah menunjukkan bahwa kehadiran vaksin mampu secara signifikan menekan angka kasus,” lanjutnya.
Berikut ini daftar 10 negara dengan jumlah kasus TBC tertinggi di dunia beserta angka kematiannya:
- India – 2.800.000 kasus, 315.000 kematian
- Indonesia – 1.090.000 kasus, 125.000 kematian
- China – 741.000 kasus, 25.000 kematian
- Filipina – 739.000 kasus, 37.000 kematian
- Pakistan – 686.000 kasus, 47.000 kematian
- Nigeria – 499.000 kasus, 64.000 kematian
- Bangladesh – 379.000 kasus, 44.000 kematian
- Kongo – 334.000 kasus, 38.000 kematian
- Myanmar – 302.000 kasus, 44.000 kematian
- Afrika Selatan – 270.000 kasus, 25.000 kematian
Dengan dilakukannya uji coba vaksin M72 di Indonesia, diharapkan upaya ini dapat menjadi langkah krusial dalam mengurangi angka kasus dan kematian akibat TBC di Tanah Air serta memperkuat sistem kesehatan nasional dalam penanganan penyakit menular.
