Pintasan.co, BondowosoDi Bondowoso menggelar prosesi tahunan yang di kawasan Kawah Wurung, Ijen. Prosesi tahunan ini diadakan untuk mendoakan bumi, agar tetap baik-baik saja.

Rokat Bhumih berasal dari bahasa lokal (Madura), artinya meruwat bumi. Ritual ini dilakukan untuk memohon kepada Sang Pencipta agar dijauhkan dari mara bahaya dan sebagai tolak-bala. Juga agar hasil bumi makin melimpah.

Dalam tradisi Rokat Bhumih ini terdapat beberapa rangkaian prosesi. Di antaranya Singo Ulung, Ojhung, Topeng Konah, Grebeg Gunungan Hasil Bumi, serta sejumlah atraksi budaya lainnya.

Prosesi Rokat Bhumih ini dikemas dalam rangkaian acara Ijen Caldera Fiesta Tahun 2024 yang digelar di salah satu obyek wisata andalan Bondowoso, Kawah Wurung, yang terletak di gugusan Pegunungan Ijen.

“Rokat Bumi digelar sebagai wujud syukur kita, karena telah diberi barokah Allah. Sehingga kita semua diberi kesejahteraan lahir batin,” ungkap Pj Bupati Bondowoso, M Hadi Wawan Guntoro, ditemui di lokasi, Sabtu (19/10/2024).

M. Hadi yang juga Kepala Dispora Provinsi Jawa Timur ini mengatakan, tradisi dan budaya Rokat Bhumih harus tetap digelar dan menjadi agenda tahunan. Bahkan bilamana perlu dimasukkan calendar of event tahunan.

“Karena selain upaya melestarikan tradisi budaya, juga dapat menjadi daya tarik wisata. Apalagi acaranya digelar di Kawah Wurung, yang merupakan kawasan pendukung wisata internasional Kawah Ijen,” kata Hadi Wawan.

Selain itu, kawasan Ijen Bondowoso merupakan salah satu situs dalam Ijen UNESCO Global Geopark (UGGp).

Dalam ritual Grebeg Gunungan Hasil Bhumi sebuah gunungan berisi hasil bumi warga disusun menyerupai.

Salah satu ritual yang dilakukan adalah Gunungan hasil bumi diarak dengan dipikul beriringan dan berputar-putar sembari diiringi doa dan mantra yang dipimpin tetua masyarakat.

Baca Juga :  KPK Dukung Perintah Presiden Prabowo untuk Hemat Anggaran

Setelah sampai di titik tertentu, gunungan itu lantas kembali dibacakan doa dan mantra-mantra berisi permohonan kepada Allah agar diberi keselamatan dunia akhirat, dan dijauhkan dari mara bahaya.

Selanjutnya gunungan terbuat sayur mayur hasil bumi masyarakat setempat itu lantas diperebutkan pengunjung yang hadir. Hal itu karena dipercaya jika gunungan itu memiliki berkah.

Rangkaian prosesi Rokat Bhumih itu dikemas dalam acara Ijen Caldera Fiesta 2024 yang diadakan dan dihadiri oleh Disparporabud Bondowoso.

Acara Rokat Bhumih dipusatkan di kawasan obyek wisata Kawah Wurung dan sekitarnya selama dua hari, yaitu 19-20 Oktober 2024.