Pintasan.co, Jakarta – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Marco Rubio, pada Jumat (18/4) menyampaikan peringatan bahwa Washington bisa saja menghentikan perannya sebagai mediator dalam konflik di Ukraina jika tidak ada perkembangan signifikan dalam waktu dekat.

“Jika perang di Ukraina tidak dapat diakhiri, kita harus beralih,” ujar Rubio kepada media usai pertemuannya dengan para mitra Eropa di Paris pada Kamis (17/4).

Rubio menekankan bahwa konflik tersebut bukan tanggung jawab Amerika Serikat.

“IIni bukan perang kami. Kami tidak memulainya. Amerika Serikat telah membantu Ukraina selama tiga tahun terakhir dan kami ingin mengakhirinya, karena ini bukan perang kami,” katanya.

Ia juga menyoroti bahwa meskipun Presiden Donald Trump tetap berkomitmen untuk mencari jalan damai, Amerika harus tetap memperhatikan kepentingan global lainnya.

“Presiden telah menghabiskan 87 hari di tingkat tertinggi pemerintahan ini untuk berulang kali berupaya mengakhiri perang ini. Kami sekarang mencapai titik di mana kami perlu memutuskan dan menentukan apakah ini mungkin atau tidak. Itulah sebabnya kami melibatkan kedua belah pihak,” jelas Rubio.

Rubio bersama Utusan Khusus Presiden, Keith Kellogg, dan Utusan untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, menggelar pertemuan dengan pejabat tinggi dari Eropa dan Ukraina di Paris untuk membahas langkah-langkah penyelesaian konflik antara Rusia dan Ukraina.

Baca Juga :  Pasukan Amerika Serikat Serang Lokasi ISIS di Suriah