Pintasan.co, Jakarta – Nilai tukar rupiah jatuh ke level Rp16.611 per dolar AS pada sore hari, Selasa (25/3), yang merupakan angka terendah sejak krisis moneter 1998.
Pada penutupan perdagangan, rupiah mengalami penurunan sebesar 44 poin atau sekitar 0,27 persen.
Analis Mata Uang dari Doo Financial Futures, Lukman Leong, mengonfirmasi bahwa nilai tukar rupiah memang tercatat pada level terendah sejak krisis tersebut.
Lukman menjelaskan bahwa penyebab utama pelemahan rupiah hingga menyentuh posisi terendah yang terjadi pada 1998 lebih dipengaruhi oleh faktor domestik.
Meskipun mata uang regional lainnya juga mengalami pelemahan, rupiah masih tertekan oleh sentimen negatif domestik, terutama terkait dengan kekhawatiran terhadap kondisi fiskal pemerintah.
Selain itu, penguatan dolar AS juga berkontribusi pada penurunan rupiah.
Data ekonomi yang lebih kuat dari perkiraan serta pernyataan “hawkish” dari pejabat The Federal Reserve, Bostic, semakin memperburuk posisi rupiah di pasar.