Pintasan.co, Jakarta – Kerja sama antara Rusia dan Iran dalam bidang pengembangan energi nuklir untuk tujuan damai dipastikan sah dan akan tetap dilanjutkan, ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, pada Kamis (26/6).

Zakharova menegaskan bahwa kemitraan nuklir yang telah lama terjalin dengan Teheran sesuai dengan hukum dan menguntungkan kedua negara.

Ia juga menambahkan bahwa kerja sama tersebut tidak pernah mendapatkan tentangan dari pihak manapun.

Mengenai prospek hubungan bilateral secara umum, Rusia optimis bahwa kerja sama dengan Iran akan terus berkembang secara positif di berbagai sektor.

Zakharova juga mengungkapkan harapan agar hubungan antara Iran dan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dapat dipulihkan, meskipun hal itu membutuhkan beberapa syarat penting.

Salah satu syarat utama adalah jaminan keamanan terhadap fasilitas nuklir Iran beserta perlengkapannya, agar tidak menjadi sasaran serangan, serta perlindungan terhadap penggunaan verifikasi IAEA agar tidak disalahgunakan.

Ia menyoroti bahwa keputusan Iran untuk menghentikan sebagian kerja sama dengan IAEA merupakan respons terhadap sikap tidak tegas badan tersebut, yang dinilai gagal mengutuk tindakan Israel dan Amerika Serikat.

Sebelumnya, Duta Besar Iran untuk PBB, Amir Saeid Iravani, pada Minggu (22/6) mendesak agar fasilitas nuklir milik Israel diawasi langsung oleh IAEA.

Dalam pernyataannya di Dewan Keamanan PBB, Iravani meminta agar lembaga internasional itu bertindak sesuai Bab 7 Piagam PBB demi mengatasi pelanggaran serius dan ketidakadilan tersebut.

Baca Juga :  Hujan Deras dan Gempa Myanmar: Ribuan Korban Tewas, Wabah Penyakit dan Tantangan Bantuan Meningkat