Pintasan.co, Jakarta – Duta Besar Rusia untuk Inggris, Andrey Vladimirovich Kelin, menyatakan bahwa Rusia menolak kehadiran pasukan penjaga perdamaian dari Eropa atau Inggris di Ukraina.

Ia juga mengatakan bahwa masih terlalu awal untuk membicarakan konsesi dalam kesepakatan damai.

Kelin mengungkapkan kepada BBC bahwa pemerintah Inggris saat ini merasa terkejut dan khawatir dengan situasi yang ada, namun ia menyatakan bahwa Amerika lebih memahami tindakan Rusia, alasan di baliknya, serta tujuan yang ingin dicapai.

Kelin setuju dengan pernyataan Presiden AS Donald Trump yang menyebutkan bahwa Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, adalah hambatan terbesar untuk perdamaian.

Kelin menambahkan bahwa Ukraina lah yang menindas hak-hak warga berbahasa Rusia di wilayah Ukraina Timur, yang pada akhirnya memicu konflik.

Lebih lanjut, Kelin menegaskan bahwa Rusia tidak akan menyerahkan wilayah Ukraina yang telah dikuasainya dalam kesepakatan damai, dengan alasan Rusia memiliki hak historis atas daerah tersebut.

Terkait dengan pembicaraan antara Rusia dan AS di Riyadh, Kelin menjelaskan bahwa tujuan utama pertemuan tersebut adalah untuk memulihkan kontak dan diplomasi antara kedua negara, yang dianggap sebagai langkah awal menuju penyelesaian konflik Ukraina.

Ia juga menyebutkan bahwa kedua negara sepakat untuk membangun hubungan yang lebih komprehensif dan menilai bahwa hubungan antara Putin dan Trump berkembang dengan saling menghormati dan percaya.

Baca Juga :  Prof Zudan Tingkatkan Layanan, RS Pemprov Sulsel Layani 236 Ribu Pasien Rawat Jalan