Pintasan.co, Yogyakarta – Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta mengubah rute uji coba bus listrik milik Pemda DIY untuk meningkatkan efektivitas layanan transportasi publik, khususnya di area strategis seperti kawasan Sumbu Filosofis.
Mulai Kamis(1/05/2025) rute baru ini diberlakukan dengan perubahan titik awal keberangkatan dari Halte Bandara Adisutjipto di Sleman ke Halte Kridosono di Kota Yogyakarta.
“Betul, uji coba operasional bus listrik bergeser mulai 1 Mei 2025,” ujar Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DIY, Christina Erni Widyastuti.
Dalam perubahan ini, bus listrik tidak lagi melayani rute dari dan menuju bandara. Sebagai gantinya, bus beroperasi melintasi kawasan pusat kota, termasuk Jalan Yos Sudarso dan Jalan Malioboro, yang merupakan bagian dari koridor Sumbu Filosofis Yogyakarta.
Bus akan memulai dan mengakhiri perjalanannya di Halte Kridosono.
Uji coba ini merupakan bagian dari upaya pengembangan transportasi publik yang ramah lingkungan, dengan jam operasional dari pukul 12.30 hingga 20.30 WIB. Selama periode uji coba, masyarakat masih dapat menikmati layanan ini secara gratis.
Wulan Sapto Nugroho, Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan DIY, menyampaikan bahwa rute baru ini akan ditinjau secara rutin.
Selama satu hingga dua minggu ke depan, Dishub akan mengevaluasi efektivitas trayek tersebut, termasuk mempertimbangkan kemungkinan penyesuaian kembali rute berdasarkan temuan di lapangan.
“Karena memang uji coba ini menjadi kesempatan untuk mencoba beberapa rute yang memungkinkan untuk dilayani bus listrik,” kata Wulan.
Ia menekankan bahwa layanan bus listrik ini tidak hanya ditujukan untuk wisatawan, tetapi juga bertujuan memperkuat sistem transportasi umum, khususnya sebagai pelengkap layanan Trans Jogja yang telah beroperasi lebih dulu.
Tujuan utamanya adalah memudahkan akses masyarakat ke area-area strategis di pusat kota, termasuk kawasan Sumbu Filosofis yang telah diakui sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO.
“Jadi bukan layanan khusus wisatawan, namun untuk penumpang umum,” lanjutnya.
Selama tahap uji coba yang direncanakan berlangsung selama satu tahun, masyarakat tidak dikenakan tarif apa pun.
Dua unit bus listrik yang melayani rute baru saat ini masih beroperasi tanpa dikenakan tarif.
Penumpang yang memiliki kartu langganan Trans Jogja tetap dapat menggunakan kartu tersebut untuk tap-in di dalam bus, meskipun belum ada penerapan biaya.
Melaui perubahan rute ini, Dinas Perhubungan DIY berharap dapat mengintegrasikan moda transportasi ramah lingkungan ke dalam sistem mobilitas kota, sekaligus meningkatkan kenyamanan serta kemudahan akses layanan angkutan umum di Yogyakarta.