Pintasan.co, Semarang – Eks Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, menjadi pembicara dalam acara Pelantikan dan Forum Bisnis Himpunan Pengusaha Korps Alumni HMI (HIPKA) Kota Semarang yang diselenggarakan di Wisma Perdamaian pada Sabtu (25/1/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Sandiaga Uno menekankan pentingnya beradaptasi dengan perkembangan teknologi digital serta penerapan prinsip ekonomi hijau.
Melalui sambungan Zoom, ia mengajak para pengusaha HIPKA Kota Semarang untuk memanfaatkan kemajuan teknologi, termasuk memaksimalkan e-commerce sebagai platform untuk mengembangkan bisnis mereka.
“Pengusaha HIPKA harus lebih adaptif dan canggih. Gunakan e-commerce untuk menawarkan bisnis Anda. Selain itu, mulailah berkontribusi pada ekonomi hijau,” ujar Sandiaga.
Ia juga mendorong para pelaku usaha untuk menghasilkan produk ramah lingkungan dengan harga yang terjangkau.
Menurutnya, pengusaha lokal perlu mulai menerapkan prinsip ekonomi hijau, seperti efisiensi energi dan penggunaan kemasan yang tidak merusak lingkungan.
“Jadikan HIPKA Kota Semarang sebagai bagian dari episentrum ekonomi hijau Indonesia. Ini adalah peluang besar bagi UMKM untuk berinovasi dengan produk-produk berkelanjutan,” tambahnya.
Ketua HIPKA Kota Semarang, Aris Safrudin, menyambut baik arahan dari Sandiaga Uno. Ia berkomitmen untuk melaksanakan langkah-langkah strategis yang dapat mendorong pengusaha HIPKA untuk berkembang ke level yang lebih tinggi.
“Kami akan memaksimalkan apa yang menjadi arahan Pak Sandiaga. Penekanan pada adaptasi teknologi dan ekonomi hijau akan menjadi fokus kami ke depan,” kata Aris.
Aris juga mengajak para pengusaha untuk melihat peluang di sektor bisnis kesehatan, seperti produk makanan sehat, yang kini semakin populer di kalangan masyarakat.
Menurutnya, meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya gaya hidup sehat bisa menjadi peluang bisnis yang menguntungkan.
“Kami akan mendorong para pengusaha untuk membuka peluang di sektor ini. Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan kesehatan, sektor ini memiliki potensi besar,” jelasnya.
Sebagai langkah nyata, HIPKA Kota Semarang berencana untuk melakukan kolaborasi antar sektor dan menyelenggarakan pelatihan yang berkelanjutan.
Aris menyatakan bahwa program pelatihan ini akan mencakup pengembangan keterampilan kewirausahaan, seperti pemasaran digital dan manajemen keuangan.
“Kami berencana mendirikan sekolah bisnis yang tidak hanya ditujukan untuk anggota HIPKA, tetapi juga terbuka bagi mahasiswa HMI. Tujuannya adalah mempersiapkan generasi muda untuk terjun ke dunia usaha,” ujarnya.
Menurut Aris, proses regenerasi pengusaha melalui pelatihan ini sangat penting untuk menjaga kelangsungan ekonomi kreatif di Semarang.
“Kami ingin adik-adik HMI sudah memiliki bekal yang cukup sebelum memulai usaha mereka sendiri,” pungkasnya.