Pintasan.co, Jakarta Pramono Anung, Gubernur DKI Jakarta, menyampaikan bahwa program pembangunan 23.000 unit rumah di Jakarta diperkirakan bisa menyerap hampir 100.000 tenaga kerja.

Rapat itu membahas paket kebijakan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto yang akan diterapkan di Jakarta, termasuk di bidang perumahan dan sanitasi.

“Kebutuhan tenaga kerjanya hampir 100.000. Karena ini memang program untuk bisa menyerap tenaga kerja ketika ekonomi sedang dalam tekanan,” ujar Pramono Anung Gubernur Jakarta setelah menghadiri rapat koordinasi terbatas bersama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian di Balai Kota Jakarta dilansir dari KOMPAS.com, Senin (22/9/2025).

Nantinya, ribuan rumah itu akan dibangun di sekitar wilayah Jakarta bekerja sama dengan Kementerian Perumahan. Pemerintah Provinsi DKI pun akan melibatkan kontraktor lokal untuk mempercepat pembangunan perumahan itu. “Termasuk kami juga bekerjasama dengan beberapa kontraktor yang ada di Jakarta, kami dorong untuk mereka melakukan itu,” ucapnya.

Bahkan, kata dia, bahwa selain program perumahan, Jakarta juga menyiapkan program sanitasi yang didukung penuh oleh pemerintah pusat. Program ini bertujuan untuk meningkatkan layanan sanitasi bagi masyarakat.

Sejauh ini, program sanitasi yang sudah dijalankan berupa pembangunan septic tank skala rumah tangga yang dilakukan di Rusunami Bidara Cina, Jakarta Timur pada Senin (28/7/2025).

Pemerintah Provinsi Jakarta menargetkan pembangunan septic tank di 10 lokasi padat penduduk di Jakarta Timur. Langkah ini diambil untuk menghentikan kebiasaan 921 kepala keluarga, atau sekitar 2.936 warga, yang masih membuang air sembarangan ke saluran air atau sungai.

“Kebetulan program itu (penyediaan sanitasi layak) juga ada di Jakarta, sehingga kami melakukan proses kerjasama dengan kementerian terkait,” imbuh Pramono.

Baca Juga :  Jokowi Tegaskan Presiden Punya Hak Berkampanye, Tanggapi Dukungan Prabowo untuk Luthfi-Yasin