Pintasan.co, Semarang – Sebanyak 23 perempuan penyandang disabilitas dari berbagai daerah di Jawa Tengah mengikuti program pelatihan kewirausahaan yang digelar di Hotel Eno Front One Semarang pada Selasa (19/11/2024).
Para peserta ini merupakan wirausaha dari kalangan disabilitas yang telah lolos proses seleksi ketat oleh Alunjiva Indonesia.
Pendiri Alunjiva Indonesia, Nicky Clara, menjelaskan bahwa dari 40 pendaftar, dipilih 23 peserta berdasarkan sejumlah kriteria, seperti keberlanjutan bisnis, komitmen untuk mengembangkan usaha, dan rencana pengembangan bisnis di masa depan.
Para peserta pelatihan ini diberikan kesempatan untuk mengajukan proposal guna mendukung pengembangan usaha mereka.
“Kami kurasi kembali menjadi 10 – 12 orang yang mendapatkan penerima manfaat. Tujuannya, teman-teman ini mendapatkan bantuan dan penerima manfaat dari Dinsos ataupun Kemenaker supaya tetap berdaya,” jelas Nicky.
Ia menjelaskan bahwa pelatihan ini dilakukan dengan pendekatan pentahelix, melibatkan kolaborasi antara relawan, pemerintah, serta BUMN, yakni PT Garuda Indonesia Persero Tbk.
Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, dimulai secara tatap muka (luring) dan dilanjutkan dengan sesi daring.
Pelatihan luring mencakup pemberian edukasi mengenai dasar-dasar pengembangan bisnis.
Peserta juga diberi kesempatan untuk mempraktikkan langsung cara berjualan secara online, membuat desain menggunakan Canva, serta memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk mendukung pengembangan usaha mereka.
Sementara itu, pelatihan daring difokuskan pada pendampingan dan pemantauan usaha perempuan penyandang disabilitas dalam memanfaatkan digitalisasi untuk mengembangkan bisnis mereka.
Semarang Branch Manager PT Garuda Indonesia Persero Tbk, Stainslaus Radityo Adi Putranto, menyatakan bahwa pihaknya bekerja sama untuk mendukung penyandang disabilitas dalam meningkatkan usaha mereka.
Langkah ini diambil mengingat terbatasnya peluang kerja yang tersedia bagi mereka.
“Kami berkolaborasi untuk membantu supaya memajukan usaha para penyandang disabilitas, sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” sebutnya.
Sementara itu, Plt Sekretaris Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah, Isriadi Widodo mengapresiasi kegiatan pelatihan kewirausahaan bagi perempuan penyandang disabilitas ini.
“Karena dalam hal penanganan kesejahteraan sosial ini dilakukan secara pentahelix, kegiatan ini sangat luar biasa membantu kaum marjinal,” ungkapnya.