Pintasan.co, Jakarta – Sebanyak 580 anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) periode 2024-2029 resmi dilantik dalam upacara yang berlangsung di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, pada Selasa (1/10/2024).
Acara ini dihadiri oleh Presiden Joko Widodo, presiden terpilih Prabowo Subianto, serta jajaran menteri kabinet, menandai awal masa bakti baru DPR.
Para legislator ini akan menjalankan fungsi legislasi, pengawasan, dan penganggaran selama lima tahun ke depan, di tengah tantangan nasional dan internasional yang semakin kompleks.
Sekjen DPR, Indra Iskandar, membuka acara dengan membacakan Keputusan Presiden tentang pengesahan keanggotaan DPR periode 2024-2029. Selanjutnya, Ketua Mahkamah Agung Muhammad Syarifuddin memandu pengucapan sumpah/janji para anggota Dewan, yang berlangsung secara khidmat.
Sumpah tersebut menegaskan komitmen mereka untuk bekerja secara adil dan sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945, dengan tujuan memperjuangkan aspirasi rakyat dan mewujudkan kepentingan nasional di atas segalanya.
Keberagaman usia di dalam DPR periode ini mencerminkan spektrum representasi yang luas. Tiga anggota DPR termuda adalah Annisa MA Mahesa dari Partai Gerindra (23 tahun), Muhammad Rohid dari Partai Gerindra (24 tahun), dan Cindy Monica Salsabila Setiawan dari Partai NasDem (24 tahun).
Para legislator muda ini diharapkan membawa perspektif baru dan segar ke dalam parlemen, di tengah tuntutan perubahan yang semakin besar.
Sementara itu, di ujung lain spektrum usia, terdapat Zulfikar Achmad dari Partai Demokrat (78 tahun), Guntur Sasono dari Demokrat (78 tahun), dan Kahar Muzakir dari Partai Golkar (77 tahun).
Mereka adalah politisi kawakan yang telah lama berkiprah di dunia politik Indonesia. Kehadiran mereka menunjukkan bahwa pengalaman tetap menjadi salah satu aset penting dalam menentukan arah kebijakan legislatif.
Seiring dengan pelantikan ini, spekulasi terkait pimpinan DPR periode 2024-2029 mulai mengemuka. Ketua DPP PDIP Said Abdullah menyebut bahwa Puan Maharani kemungkinan besar akan kembali memimpin DPR, melanjutkan kepemimpinannya di periode sebelumnya.
Selain itu, nama-nama seperti Dasco dari Gerindra, Adies Kadir dari Golkar, Saan Mustopa dari NasDem, dan Adinda Riza dari PKB turut disebut-sebut sebagai kandidat pimpinan.
Susunan pimpinan ini akan menjadi sangat penting, mengingat tantangan yang dihadapi DPR tidaklah ringan. Kebijakan ekonomi, pendidikan, kesehatan, serta isu lingkungan dan keamanan nasional akan menjadi topik krusial yang harus mereka tangani dengan kebijakan yang tepat, di bawah pengawasan publik yang semakin kritis.
Pelantikan ini menjadi titik awal perjalanan panjang DPR dalam memperjuangkan kepentingan rakyat. Kolaborasi antara para legislator muda dan senior diharapkan dapat menghasilkan sinergi yang positif, sehingga fungsi legislatif dapat dijalankan lebih baik.
Namun, harapan besar masyarakat terhadap kinerja DPR juga menuntut transparansi dan akuntabilitas yang lebih tinggi.
Dengan mayoritas wajah lama yang kembali terpilih, publik kini menunggu apakah para anggota DPR periode ini mampu menghadirkan inovasi dalam pembuatan kebijakan dan pengawasan pemerintah.
Terlebih lagi, peran DPR dalam mengawasi penggunaan anggaran negara dan menjalankan fungsi pengawasan terhadap eksekutif akan menjadi sorotan utama.
Apapun tantangan yang dihadapi di masa mendatang, pelantikan ini menjadi awal bagi DPR periode 2024-2029 untuk membuktikan bahwa mereka mampu menjalankan tugasnya demi kemajuan bangsa. Anggota DPR kini dituntut tidak hanya menjadi wakil rakyat, tetapi juga penjaga demokrasi yang aktif dan kritis dalam memperjuangkan kepentingan Indonesia di era global yang semakin kompetitif.