Pintasan.co, Jawa Barat – Baru-baru ini kebijakan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi untuk menangani siswa bermasalah tengah jadi sorotan.

Bahkan beberapa elit politik ikut menanggapi dan memberikan kritik karena kebijakan Dedi Mulyadi menangani siswa bermasalah di Jawa Barat tersebut membawa instansi TNI dan Polri.

Menanggapi hal tersebut, Dedi Mulyadi memberikan sindiran kepada elite politik yang mengkritik kebijakannya tersebut. Ia menyebut bahwa elit politik tersebut hanya bisa berkomentar saja.

“Pertanyaannya, elite-elite ini ngurusin nggak yang tawuran tiap hari? Elite-elite ini ngurusin nggak itu anak-anak yang di kolong jembatan tidurnya tiap hari? Kan nggak ada yang ngurusin. Cuma komentar aja bisanya,” kata Dedi usai menghadiri rapat bersama Komisi II DPR di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa 29 April 2025.

Lebih lanjut, Kang Dedi (sapaan akrab Dedi Mulyadi) memperkuat bahwa kebijakan barunya dalam aspek pendidikan di Jawa Barat ini lebih banyak dikritik oleh elit poltik ketimbang oleh masyarakat Jawa Barat.

“Dicek di media sosial siapa yang paling mendukung kebijakan saya, rakyat Jabar. Siapa yang menentang, para elite,” imbuhnya.

Kebijakan Dedi Mulyadi menangani siswa bermasalah di barak TNI ini akan dilaksanakan secara bertahap mulai dari bulan Mei 2025.

Baca Juga :  Unggul di TPS Ridwan Kamil, Dedi-Erwan Semakin Kukuhkan Kemenangan di Pilkada Jabar