Pintasan.co, Bantul – Seorang pria berinisial G (52) asal Kalurahan Canden, Kapanewon Jetis, Kabupaten Bantul, ditemukan meninggal dunia pada Sabtu (28/12/2024) sekitar pukul 19.15 WIB.

Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana, mengungkapkan bahwa G ditemukan di teras rumah kosong milik warga di Kalurahan Sumberagung, Kapanewon Jetis.

“Korban ditemukan tergeletak tidak menggunakan busana oleh dua orang pelajar warga Sumberagung,” kata Jeffry.

Setelah itu, pelajar tersebut menginformasikan kejadian kepada seorang pedagang angkringan yang berada sekitar 15 meter dari tempat kejadian.

Kemudian, pelajar bersama pedagang angkringan tersebut menuju ke lokasi kejadian dan menghubungi dukuh setempat, yang selanjutnya meneruskan informasi tersebut ke Polsek Jetis.

Informasi tersebut kemudian diteruskan ke Puskesmas Jetis 2, INAFIS Polres Bantul dan pihak-pihak terkait lainnya.

“Hasilnya tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan/kekerasan pada tubuh korban. Namun, saat meninggal dunia, mulut korban mengeluarkan muntahan darah dan cairan,” paparnya.

Usut punya usut, sebelum ditemukan meninggal dunia atau tepatnya pada hari yang sama sekitar pukul 10.30 WIB, korban dibawa oleh beberapa warga Sumberagung ke Puskesmas Jetis untuk mendapatkan pengobatan karena kondisi tubuhnya yang lemah dan sakit.

“Lalu, hasil pemeriksaan HB korban rendah, sehingga diberikan beberapa obat. Namun, saat itu diperbolehkan pulang oleh pihak Puskesmas Jetis 2,” ujar dia. 

Saat hendak pulang, korban tiba-tiba mengalami kejang di area parkir Puskesmas Jetis 2.

Kemudian, korban dibawa kembali ke dalam Puskesmas dan setelah diperiksa oleh dokter diketahui bahwa kejang tersebut disebabkan oleh kadar hemoglobin (HB) yang rendah.

“Kemudian sejumlah warga yang membawa korban itu kembali membawa korban ke tempat tinggalnya (teras rumah kosong) dan pada saat dalam perjalanan korban meminum obat yang diberikan oleh Puskesmas Jetis 2,” tutur Jeffry.

Setibanya korban di tempat tinggalnya, yaitu di teras rumah kosong di Sumberagung, warga yang mengantarnya meninggalkan korban agar ia dapat beristirahat.

“Menurut keterangan para saksi, korban tinggal sebatang kara dan mengalami gangguan keterbelakangan mental. Korban juga sudah sejak lama tinggal di teras rumah kosong tersebut dengan membuat bilik dari kain,” ungkap Jeffry. 

Saat ini, jenazah korban telah diserahkan kepada keluarganya dan disaksikan oleh pihak-pihak terkait, untuk segera diproses dan dimakamkan.

Baca Juga :  Puan Maharani Klarifikasi Soal Pertemuan Hasto dan Felicia Tissue, Sebut Perbedaan Status Sekjen dan Pribadi