Pintasan.co, Yogyakarta – Pemkot Yogyakarta menyatakan siap mengupayakan penurunan biaya sewa Wisma PSIM di Baciro, menyusul lonjakan tarif yang dianggap membebani.

Langkah ini dilakukan seiring persiapan PSIM Yogyakarta menghadapi kompetisi Super League untuk pertama kalinya setelah promosi.

“Pokoknya akan kami bantu semaksimal mungkin. Saya akan membantu, akan saya bantu, kalau kami reduksi semaksimal mungkin yang bisa saya lakukan,” kata Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo.

Pernyataan itu menunjukkan respons cepat Pemkot terhadap polemik tarif sewa aset daerah berupa wisma pemain dan kantor manajemen PSIM, yang menjadi fasilitas penting bagi klub.

Wisma PSIM di kawasan Baciro berperan tidak hanya sebagai tempat tinggal pemain, tetapi juga sebagai pusat kegiatan operasional manajemen tim.

Dalam surat resmi Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kota Yogyakarta tertanggal 17 Juli 2025, PSIM diwajibkan membayar sewa tahunan sebesar Rp304.900.000 untuk wisma dan Rp110.200.000 untuk kantor di Jalan Mawar Nomor 1 Baciro.

Jumlah tersebut mengalami kenaikan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.

Hasto menjelaskan bahwa beban sewa sebenarnya sudah diberlakukan sejak tahun lalu, namun ia mengakui bahwa nominal yang diminta tahun ini memang lebih tinggi.

“Tahun lalu juga PSIM sudah dikenakan kewajiban seperti itu tapi tidak sebesar sekarang mungkin. Yang kedua, tahun lalu belum masuk Liga 1, sehingga kami harus punya sense of terhadap PSIM,” ujarnya.

Hasto menambahkan bahwa secara regulasi, kewajiban pembayaran tetap berlaku karena aset tersebut milik pemerintah daerah. Namun, Pemkot tengah mencari celah dalam regulasi agar dapat memberikan keringanan secara legal.

“Semua memang ada aturannya, tapi tetap ada celahnya untuk kami bantu. Toh ini bukan hal baru, hanya mungkin ada kenaikan,” kata Hasto lagi.

Wisma PSIM menyimpan nilai historis yang tinggi. Lokasi ini telah menjadi rumah bagi para pemain Laskar Mataram sejak era terdahulu. 

“Tentu sangat memalukan jika PSIM harus keluar dari rumah yang sangat bersejarah itu,” ujar seorang suporter PSIM, Rama.

Saat ini PSIM sedang menjalani latihan intensif sebagai bagian dari persiapan pramusim. Dukungan Pemkot Yogyakarta, termasuk kemudahan akses fasilitas dan kemungkinan keringanan biaya, dianggap penting untuk menjaga stabilitas operasional klub.

Baca Juga :  PSIM Yogyakarta Lupakan Kekalahan di Aceh, Kini Fokus Tatap Laga Krusial Kontra Deltras FC

Dengan adanya itikad baik dari Pemkot, muncul harapan bahwa persoalan sewa ini dapat segera diselesaikan secara adil, sehingga fokus utama tim bisa kembali diarahkan pada pencapaian prestasi, bukan terbebani urusan administratif.