Pintasan.co, Jakarta – Mantan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, mengungkapkan kekecewaannya terhadap pandangan publik sepak bola Korea Selatan yang menilai rendah pengalamannya bersama skuad Garuda.

Pernyataan itu muncul usai dirinya resmi diberhentikan dari posisi pelatih utama Ulsan HD, hanya dua bulan setelah penunjukan resminya.

Dalam wawancara dengan KBS pada Senin (13/10/2025), Shin Tae-yong mengaku bahwa banyak pihak di Korea Selatan tidak menghargai pencapaiannya selama menukangi Indonesia.

Ia merasa kritik yang diterimanya tidak proporsional dan mengabaikan kerja keras serta keberhasilan yang sempat diraih bersama tim nasional.

“Saya akui kegagalan saya lebih karena kurang memahami kondisi internal klub. Namun, saya sama sekali tidak setuju jika dikatakan taktik saya gagal di K League,” tegas Shin.

Pelatih berusia 54 tahun itu menambahkan, pengalamannya di Indonesia justru memberikan banyak pelajaran penting dan tak layak diremehkan.

“Bagaimana mungkin tim peringkat 127 dunia bisa menahan imbang Australia dan mengalahkan Arab Saudi kalau tak ada kemajuan? Itu jelas tidak masuk akal,” ujarnya dengan nada kecewa.

Menurutnya, jika Ulsan HD memberikan kepercayaan dan kewenangan penuh dalam mengelola tim, ia yakin dapat membawa klub tersebut finis di posisi enam besar klasemen akhir.

Pernyataan tersebut pun dianggap sebagai sindiran terhadap manajemen Ulsan HD sekaligus sejumlah pengamat sepak bola Korea yang menilai kiprahnya di Indonesia tidak relevan dengan kerasnya persaingan di K League.

Baca Juga :  Bupati Lutim Terima Kunjungan Kapolres, Tegaskan Komitmen Sinergi Jaga Ketertiban Daerah