Pintasan.co – Nabi Isa, atau Yesus dalam pandangan Kristen, adalah salah satu nabi penting dalam agama Islam yang tinggi dengan penuh penghormatan dalam Al-Qur’an.

Dalam Islam, Nabi Isa adalah salah satu dari lima nabi yang mendapat gelar Ulul Azmi , yang artinya nabi dengan ketabahan dan keteguhan yang luar biasa. Gelar ini juga diberikan kepada Nabi Nuh, Nabi Ibrahim, Nabi Musa, dan Nabi Muhammad.

Kelahiran dan Keperawanan

Nabi Isa adalah putra dari Maryam (Maria), seorang wanita saleh yang dipilih oleh Allah untuk menerima kelahiran istimewa ini.

Isa lahir tanpa ayah, suatu mukjizat yang menunjukkan kekuasaan Allah. Hal ini dijelaskan dalam Al-Qur’an, bahwa Nabi Isa lahir melalui kehendak Allah, sama seperti Allah menciptakan Nabi Adam tanpa ibu dan ayah.

Kenabian dan Tugas

Seperti nabi-nabi lainnya, tugas Nabi Isa adalah mengajak umat manusia menyembah Allah dan menjauhi kemusyrikan.

Beliau diutus kepada Bani Israil, untuk menegakkan kembali ajaran-ajaran yang telah diselewengkan oleh kaumnya.

Nabi Isa juga diturunkan dengan Injil sebagai kitab sucinya, yang membimbing umat Bani Israil dengan ajaran kasih sayang, keadilan, dan tauhid.

Mukjizat Nabi Isa

Nabi Isa diketahui memiliki berbagai mukjizat yang diberikan Allah untuk memperkuat dakwahnya. Beberapa mukjizatnya adalah:

  • Mampu berbicara sejak bayi untuk membela kesucian ibu.
  • Menyembuhkan orang buta dan orang yang berpenyakit kulit.
  • Menghidupkan orang mati dengan izin Allah.
  • Membuat burung dari tanah liat dan menghidupkannya dengan izin Allah.

Mukjizat-mukjizat ini bukan hasil kekuatan pribadi Nabi Isa, tetapi sebagai bukti kekuasaan Allah yang diberikan kepada Nabi Isa untuk memperkuat ajarannya.

Penyaliban dan Pengangkatan

Islam memiliki pandangan yang berbeda dengan agama Kristen terkait akhir kehidupan Nabi Isa di dunia. Menurut Al-Qur’an, Nabi Isa tidak disalib, tetapi Allah mengangkatnya ke langit dalam keadaan hidup.

Baca Juga :  Khazanah Ramadhan: Puasa Tanpa Shalat, Sah atau Tidak?

Allah menjelaskan bahwa orang-orang yang berpendapat bahwa Nabi Isa disalib sebenarnya keliru, karena Allah telah menyelamatkannya dan mengangkatnya ke hadirat-Nya. Hal ini tercantum dalam surat An-Nisa ayat 157-158.

Kedatangan Kembali Nabi Isa

Dalam ajaran Islam, Nabi Isa yakin akan kembali menjelang Hari Kiamat untuk menegakkan kebenaran, menghancurkan Dajjal (makhluk fitnah), dan mempersatukan umat manusia dalam tauhid. Kedatangannya kembali adalah salah satu tanda besar Hari Kiamat, dan setelah itu Nabi Isa akan meninggal sebagai manusia dan dimakamkan di bumi.

Posisi Nabi Isa dalam Islam

Dalam Islam, Nabi Isa adalah nabi dan rasul yang dimuliakan. Beliau tidak dianggap sebagai anak Tuhan, sebagaimana diyakini dalam sebagian besar aliran Kristen, tetapi sebagai hamba Allah yang diutus untuk menyampaikan risalah-Nya. Ajarannya tentang cinta kasih, maaf, dan kasih sayang tetap menjadi bagian penting dari nilai-nilai yang diajarkan Islam.

Nabi Isa dalam Islam adalah sosok mulia yang diutus oleh Allah untuk membimbing umat manusia, terutama Bani Israil, menuju kebenaran.

Mukjizat-mukjizatnya menunjukkan kekuasaan Allah dan memperkuat dakwahnya. Pandangan Islam tentang Nabi Isa menegaskan keyakinan bahwa dia adalah nabi dan bukan Tuhan, serta bahwa ia akan kembali ke dunia menjelang Hari Kiamat untuk menegakkan keadilan dan kebenaran.