Pintasan.co, Jakarta – Siswa yang diduga menjadi pelaku dalam insiden ledakan di SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara, dipindahkan dari RS Islam Jakarta ke RS Polri Kramat Jati.
Pemindahan ini dilakukan untuk mencegah risiko infeksi serta memudahkan proses pemeriksaan oleh pihak kepolisian.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Bhudi Hermanto, menjelaskan bahwa di RS Polri telah dibentuk tim terpadu yang terdiri dari tenaga medis dan psikolog.
“Pemindahan dilakukan karena di rumah sakit sebelumnya pelaku dirawat dalam satu ruangan bersama beberapa orang. Untuk mencegah kemungkinan infeksi, kini ia ditempatkan di ruang perawatan tersendiri,” ujar Bhudi kepada wartawan, Senin (10/11/2025).
Selain faktor kesehatan, pemindahan ini juga bertujuan agar penyidik dapat lebih mudah melakukan pendalaman kasus.
Menurut Bhudi, pelaku kini sudah dalam kondisi sadar, sehingga jika kesehatannya semakin membaik, pemeriksaan intensif akan segera dilakukan.
Bhudi menambahkan, polisi masih menelusuri asal bahan peledak serta kemungkinan adanya pihak lain yang mengajari pelaku, termasuk dari media sosial..
“Kapolda akan berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Digital untuk memantau konten-konten sensitif yang tidak layak diakses anak-anak,” jelasnya.
Sebelumnya, ledakan terjadi di SMAN 72 Jakarta pada Jumat (7/11) saat khotbah salat Jumat, dan menyebabkan 96 orang menjadi korban.
Di lokasi kejadian, polisi juga menemukan senjata mainan. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah memastikan bahwa pelaku merupakan siswa di sekolah tersebut.
