Pintasan.co, Jakarta – Situasi di Timur Tengah semakin memanas, terutama setelah Israel melakukan serangan terhadap pangkalan militer Iran.

Pemerintah China menilai bahwa negara-negara besar memiliki peran kunci dalam upaya meredakan ketegangan di kawasan tersebut.

“Insiden baru-baru ini sekali lagi menyoroti urgensi untuk mengakhiri pertempuran,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian dalam konferensi pers di Beijing, dilansir ANTARA, Selasa (29/10/2024).

“Komunitas internasional, terutama negara-negara besar yang berpengaruh, harus mengambil tindakan konkret untuk memainkan peran konstruktif,” lanjutnya. 

Lin Jian menyampaikan hal ini sehubungan dengan pernyataan Israel pada Sabtu (26/10/2024), yang mengakui telah melancarkan serangan selama empat jam terhadap Iran.

Iran mengklaim berhasil menggagalkan sebagian besar upaya serangan Israel yang menargetkan beberapa lokasi di Teheran dan wilayah lainnya. Serangan, yang dimulai sekitar pukul 02.30 waktu setempat (06.00 WIB), menyasar fasilitas militer di provinsi Ilam dan Khuzestan, serta area sekitar ibu kota Teheran.

Militer Iran melaporkan bahwa meskipun sebagian besar rudal berhasil dicegat oleh sistem pertahanan udara, beberapa di antaranya tetap menimbulkan “kerusakan terbatas,” dengan korban yang mencakup empat tentara dan satu warga sipil.

“Negara-negara besar yang berpengaruh diharapkan menciptakan kondisi yang diperlukan untuk meredakan ketegangan regional,” tambah Lin Jian.

Menurut Lin Jian, China menentang tindakan yang melanggar kedaulatan dan merusak keamanan negara lain, serta menolak penggunaan kekuatan secara tidak semestinya.

“Ketegangan di Timur Tengah terus meningkat. Pihak-pihak terkait perlu menahan diri untuk tidak semakin meningkatkan risiko keamanan secara keseluruhan di kawasan tersebut,” jelas Lin Jian.

Serangan Israel terhadap Iran terjadi setelah Iran meluncurkan lebih dari 180 rudal ke Israel pada 1 Oktober, yang Teheran sebut sebagai balasan atas pembunuhan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, dan komandan Korps Garda Revolusi Islam, Abbas Nilforoushan. Iran sebelumnya memperingatkan bahwa setiap serangan dari Israel akan dibalas dengan lebih keras.

Baca Juga :  Nikaragua Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel Akibat Perang Gaza

Seorang juru bicara militer Israel menyatakan bahwa serangan udara tersebut ditujukan pada fasilitas produksi rudal Iran, sistem rudal permukaan-ke-udara, serta infrastruktur pertahanan udara.

Kepala Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), Rafael Grossi, melalui media sosial menyampaikan bahwa fasilitas nuklir Iran tidak terkena dampak serangan Israel. Para pengawas IAEA dalam kondisi aman dan tetap melanjutkan tugas penting mereka.