Pintasan.co, Makassar – Kehidupan glamor Mira Hayati, yang sebelumnya dikenal sebagai “Ratu Emas” asal Makassar, kini tengah menjadi sorotan tajam setelah dirinya ditahan oleh pihak berwenang pada 20 Januari 2025.

Dikenal sebagai sosok sukses di dunia kecantikan, Mira bersama suaminya, Farhan, pengusaha dari MH Miracle Whitening Skin, telah menikmati gaya hidup mewah yang dipenuhi dengan kemewahan dan prestise.

Namun, kemewahan itu kini ternoda oleh skandal penggunaan bahan berbahaya dalam produk skincare yang diproduksi oleh mereka.

Produk-produk mereka terdeteksi mengandung merkuri, zat yang dapat membahayakan kesehatan penggunanya.

Penangkapan Mira, yang tengah hamil anak ketiga, menambah keprihatinan atas dunia bisnis kecantikan yang harus menghadapi realitas pahit ini.

Farhan, yang sebelumnya hidup dalam kesuksesan sebagai pengusaha, kini harus berhadapan dengan kenyataan yang jauh berbeda.

Gaya hidup mewah yang mereka jalani kini harus digantikan dengan kenyataan pahit sebagai orang tua tunggal yang merawat dua anak mereka sementara istrinya menghadapi proses hukum.

“Tahun 2020, dulu kan suka jalan-jalan, abis itu ketemu, tiga bulan langsung menikah,” kenang Mira tentang bagaimana pertemuan mereka dengan Farhan yang ternyata bermula dari aplikasi taksi online.

Tak disangka, hubungan mereka yang berawal dari momen sederhana itu berkembang pesat hingga memunculkan sebuah keluarga yang menjadi bagian dari gaya hidup mewah mereka.

Bisnis skincare yang mereka bangun pun semakin dikenal, meskipun akhirnya dihantam dengan masalah hukum yang besar.

Mira dan Farhan memang memiliki kehidupan yang penuh dengan perjalanan kesuksesan bisnis dan kemewahan yang terlihat di setiap langkah mereka.

Dari rumah mewah yang mereka bangun hingga liburan eksklusif yang kerap mereka nikmati, segala hal dalam hidup mereka terlihat sempurna.

Baca Juga :  Danantara Angin Baik atau Malapetaka untuk Indonesia?

Namun, kemewahan itu harus terhenti ketika masalah perizinan rumah mereka disegel pada Agustus 2024, dan produk skincare mereka yang terbukti mengandung merkuri disita.

Kepala Dinas Penataan Ruang Kota Makassar, Aguz Mulia, menyebutkan bahwa Mira tidak memberi respons atas teguran terkait izin bangunannya, memperburuk citranya.

 “Kami tidak bisa berkomunikasi dengan Mira Hayati, dan tidak ada itikad baik untuk memberikan penjelasan,” kata Aguz.

Pembangunan rumah mereka yang belum sesuai prosedur ini menjadi simbol betapa sebuah gaya hidup yang tampaknya sempurna pun bisa runtuh dalam sekejap.

Selain menghadapi kasus kosmetik berbahaya, Farhan kini harus menghadapi tekanan lebih berat karena dampak dari kasus ini pada reputasi bisnis mereka.

Adapun, Mira dan tersangka lainnya, Agus Salim, dibantarkan ke rumah sakit karena masalah kesehatan, keputusan untuk tidak menahan mereka menuai kritik dari publik.

Direktur LBH Makassar, Abdul Azis Dumpa, mengungkapkan kekecewaannya atas keputusan tersebut, yang dianggap tidak adil mengingat banyaknya korban yang terpapar produk berbahaya.

“Keputusan ini menimbulkan pertanyaan publik, mengingat banyaknya korban yang diduga terpapar produk skincare berbahaya tersebut,” ungkap Azis pada 21 Januari 2025.

Di sisi lain, bisnis dan gaya hidup yang dahulu memberikan kebanggaan kini terancam dengan kemungkinan tindak pidana pencucian uang jika terbukti ada aliran dana yang tidak sah terkait penjualan produk berbahaya.