Pintasan.co – Rangkaian bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di sejumlah wilayah Pulau Sumatera menyisakan duka mendalam.

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, turut menanggapi musibah tersebut dengan menyerukan ajakan untuk melakukan refleksi bersama.

Melalui akun Instagram dan TikTok pribadinya pada Minggu (30/11/2025), Dedi mengunggah video yang memperlihatkan derasnya arus banjir bandang yang menyeret batang-batang kayu berukuran besar tanpa ranting maupun daun. Ia menilai kondisi tersebut menunjukkan adanya kerusakan hutan yang tidak terjadi secara alami.

“Setahu saya, tidak ada pohon di rimba yang tiba-tiba roboh dalam jumlah besar seperti melakukan bunuh diri massal. Kerusakan hutan dan pohon-pohon yang berserakan biasanya terjadi karena penebangan yang direncanakan,” ujar Dedi.

Dedi Mulyadi mengajak seluruh elemen masyarakat untuk melakukan introspeksi serta menjaga alam, bukan justru mencari pembenaran atas bencana yang sudah terjadi.

“Mari kita lakukan refleksi agar peristiwa serupa tidak terulang. Jangan sampai kita membuat narasi yang hanya membenarkan diri,” katanya.

Sementara itu, upaya penanganan darurat masih terus berlangsung di Sumatra Utara, Aceh, dan Sumatra Barat. BNPB bersama pemerintah daerah, TNI, Polri, dan berbagai kelompok relawan bergerak di lapangan untuk memastikan penanganan bencana berjalan cepat, terkoordinasi, dan menjangkau seluruh wilayah terdampak.

Baca Juga :  Digeruduk Keluarga Pelaku Perusakan Rumah Singgah Retret, KDM Tegaskan Tidak Bisa Intervensi Proses Hukum