Pintasan.co – Pengaruh video pendek terhadap kinerja otak manusia adalah topik yang mendalam dan menarik untuk diteliti dalam ranah psikologi kognitif dan neurosains.
Dalam era digital saat ini, video pendek telah menjadi salah satu media utama yang memengaruhi cara manusia memproses informasi, menangkap perhatian, serta mempertahankan fokus mereka.
Menonton video pendek seperti yang tersedia di aplikasi TikTok, Instagram Reels, atau Youtube Short tidak hanya berfungsi sebagai sarana hiburan semata, tetapi juga sebagai pengalihan dari kegiatan yang melelahkan. Ternyata, kebiasaan menggulirkan konten video pendek secara berlebihan dapat berdampak negatif pada kesehatan otak.
Berdasarkan penelitian yang berjudul “Accelerating Dynamics of Collective Attention” yang diterbitkan di Nature Communications, menonton video pendek secara berlebihan dapat mengurangi fokus dan rentang perhatian penggunanya.
1.Mengurangi Kemampuan Otak Untuk Fokus
Fluktuasi popularitas konten video pendek dipicu oleh produksi dan konsumsi konten yang intens, menyebabkan pengguna kesulitan mengikuti konten dengan durasi panjang. Durasi video biasanya singkat (15-60 detik), mempengaruhi kemampuan pengguna untuk berkonsentrasi pada konten lebih panjang.
Temuan dari peneliti Denmark juga menunjukkan bahwa aliran informasi konstan mempersempit rentang perhatian kolektif pengguna sosial media dari waktu ke waktu.
Pengguna yang terbiasa dengan video berdurasi 10-30 menit bisa mengalami kejenuhan dan kesulitan mempertahankan fokus. Hal ini berlaku untuk penggunaan berlebihan media sosial lainnya.
2.Pengaruh Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah
Video pendek seringkali menyampaikan informasi secara singkat dan langsung, mengurangi waktu untuk refleksi mendalam. Ini dapat mendorong perilaku konsumsi informasi yang pasif, tidak mendorong pengguna untuk menggunakan kemampuan pemecahan masalah dan berpikir kritis mereka.
Kurangnya kesempatan untuk menganalisis informasi secara menyeluruh dan berpikir kritis dapat mengganggu kemampuan kita dalam hal tersebut.
3.Kecanduan Video Pendek Menurunkan Motivasi Belajar
Menurut penelitian di “Effects of Short Video Addiction on the Motivation and Well-Being of Chinese Vocational College Students” di Frontiers in Public Health 2022, kecanduan video pendek mengurangi motivasi belajar.
Konsumsi berlebihan video pendek memberikan kepuasan instan yang dapat mengurangi motivasi untuk menghadapi tantangan dan meningkatkan pengetahuan serta keterampilan jangka panjang.
Orang cenderung memilih aktivitas yang menyenangkan dan mudah dibandingkan dengan yang memerlukan usaha, meskipun yang terakhir lebih bermanfaat dalam jangka panjang. Penting untuk mengontrol waktu menonton video pendek agar tidak mengganggu tanggung jawab lainnya.
4.Dampak Pada Memori Jangka Panjang
Keseringan menonton video pendek dalam jumlah besar dapat menyebabkan informasi yang diterima hanya tersimpan dalam memori jangka pendek. Ketika seringkali beralih dari satu video ke video berikutnya, kemungkinan besar kita akan mengalami kesulitan mengingat atau bahkan lupa akan informasi yang baru saja kita konsumsi.
Memori jangka panjang yang efektif membutuhkan waktu dan pengulangan yang memadai untuk terbentuk dan dipertahankan.
Untuk menjaga kesehatan otak saat menonton video pendek, penting untuk membuat jadwal dan mematuhi batas waktu yang ditetapkan.
Pilih konten yang positif, informatif, dan inspiratif untuk meningkatkan fungsi kognitif. Libatkan diri dalam aktivitas berpikir mendalam seperti membaca atau menyelesaikan teka-teki untuk memelihara kemampuan kognitif dan memori jangka panjang.
Luangkan waktu untuk berinteraksi sosial baik secara langsung maupun online untuk meningkatkan kesejahteraan mental dan emosional.
Dengan kesadaran dan tindakan yang tepat, kita dapat menikmati hiburan dari video pendek tanpa mengorbankan kesehatan otak yang penting.
Oleh : Umi Hanifah (Content Writer Pintasan.co)