Pintasan.co, Jakarta – Dalam suasana purna tugas yang semakin dekat, Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani Indrawati, memberikan gambaran menyeluruh tentang kondisi ekonomi domestik.
Dalam beberapa kesempatan di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, ia mengungkapkan tantangan yang dihadapi negara, termasuk defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Pada konferensi pers yang berlangsung pada Senin, 23 September 2024, Sri Mulyani melaporkan bahwa Indonesia mengalami defisit APBN sebesar Rp 153,7 triliun hingga akhir Agustus.
Angka ini setara dengan 0,68% dari Produk Domestik Bruto (PDB) dan masih berada dalam koridor yang diatur oleh UU APBN 2024. “Defisit APBN hingga akhir Agustus adalah Rp 153,7 triliun. Ini artinya 0,68% dari PDB, masih dalam track sesuai dengan UU APBN 2024,” ujar Sri Mulyani.
Situasi ini, menurutnya, semakin diperburuk oleh ketidakstabilan geopolitik yang berdampak pada pasokan dan situasi pasar global yang stagnan. Sri Mulyani juga menyoroti penurunan jumlah masyarakat kelas menengah yang semakin mengkhawatirkan.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa jumlah kelas menengah Indonesia menurun menjadi 47,85 juta jiwa, turun dari 57,33 juta jiwa dalam lima tahun terakhir. Hal ini menandakan adanya “middle income trap” yang dihadapi oleh banyak warga.
Menghadapi tantangan ini, Sri Mulyani menegaskan pentingnya dukungan untuk kelas menengah. Ia menyebutkan upaya penyelamatan dan stimulus yang sedang disiapkan untuk meningkatkan kesejahteraan kelas menengah.
Selain itu, dia mengajak negara-negara ASEAN untuk berkolaborasi dalam menyusun strategi keluar dari jebakan pendapatan menengah, sambil menggandeng Bank Dunia untuk merumuskan langkah-langkah yang efektif.
Di sisi lain, presiden terpilih Prabowo Subianto menegaskan optimisme terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia, menargetkan pertumbuhan sebesar 8% dalam lima tahun ke depan, meskipun target APBN 2025 masih di level 5,2%.
Pertanyaan pun muncul tentang potensi keuangan negara saat Prabowo memulai masa pemerintahannya dan tantangan yang harus dihadapi.