Pintasan.co, Yogyakarta – Warung itu sudah beroperasi selama 8 tahun, meskipun menjadi populer baru-baru ini. Pemilik Kopi Klotok, Sri Handayani, mengatakan bahwa dia mendirikan warung makan ini pada tahun 2015 untuk memenuhi kerinduan suaminya terhadap makanan khas, yang sekarang sangat sulit ditemukan.

Saat itu juga, Yani, nama panggilan akrabnya, sedang mempertimbangkan untuk mendirikan bisnis sendiri untuk mengisi masa pensiunnya.

Akhirnya, dengan lahan seluas 3 hektar dan rumah joglo tua peninggalan neneknya, ia mengubahnya warung makan yang kini ramai dikunjungi orang.

Ada banyak menu rumahan yang sangat menggugah selera, selain kopi klotok tradisional yang khas. Lokasi ini sangat menyenangkan untuk makan siang, terutama dengan persawahan di belakangnya.

Meski selalu ramai pengunjung,warung kopi klotok tidak langsung menaikkan harga makanan meskipun selalu penuh. Harganya mulai dari Rp 2.000 hingga Rp 15.000 dan makanannya enak.

Bahkan untuk menu paket yang terdiri dari nasi putih, sayur lodeh, tempe garit dan sambal dadak, harga yang dipatok tidak sampai Rp 20 ribu. Itupun sudah termasuk dengan minum air teh tawar.

Selain menu utama seperti kopi klotok, sayur lodeh, tempe garit, dan telur goreng krispi, sobat juga mesti cobain pisang goreng dan jadah goreng yang cukup jadi buruan disana. Hanya dipatok Rp 6.500 per porsi, cemilan satu ini bisa jadi hidangan penutup yang pas.

Warung Kopi Klotok berada di Jalan Kaliurang No.16, Area Sawah, Kecamatan Pakem, Sleman. Hanya berjarak sekitar 15 kilometer dari pusat kota.

Buka setiap hari mulai dari pukul 07.00 pagi hingga 21.30 malam, sobat bisa menjadikan warung makan ini sebagai tujuan saat santap siang.

Selain cuaca lebih teduh, usai makan bisa main-main atau sekedar berswa foto di tengah hamparan sawah hijau yang memanjakan mata.

Baca Juga :  Peringatan Hari Santri Nasional 2024 di Jateng: Pameran Produk Unggulan Santri Sukses Digelar