Pintasan.co, Makassar – Ekonomi Sulawesi Selatan (Sulsel) menunjukkan peningkatan signifikan pada triwulan III 2024, dengan pertumbuhan sebesar 5,08 persen secara tahunan (year-on-year), naik dari 4,98 persen pada triwulan sebelumnya.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulsel, Rizki Ernadi Wimanda, menjelaskan bahwa sektor pertanian dan perdagangan menjadi penggerak utama pertumbuhan ini.
Dalam diskusi SULSEL-TALK di Baruga Phinisi Kantor BI Sulsel pada Selasa (10/12/2024), Rizki menyatakan,
“Peningkatan produksi padi dan perikanan menjadi kontribusi besar. Selain itu, aktivitas masyarakat menjelang Pilkada juga memacu pertumbuhan sektor perdagangan.“
Sektor pertanian menunjukkan peningkatan signifikan berkat cuaca yang lebih kondusif setelah sebelumnya terdampak El Nino.
Produksi padi pada triwulan III 2024 mencapai 1.629 ton, lebih tinggi dibandingkan 1.561 ton pada periode yang sama tahun sebelumnya.
“Hal ini juga didukung oleh berbagai program pemerintah, seperti bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan), pencetakan lahan baru, serta program mandiri benih.” jelas Rizki.
Sektor perdagangan juga memberikan kontribusi besar, dengan pertumbuhan 0,8 persen, meski masih di bawah sektor pertanian yang tumbuh 1,28 persen.
Momentum Pilkada turut mendorong aktivitas ekonomi masyarakat yang lebih aktif, mendukung pertumbuhan perdagangan.
“Di sektor industri perdagangan juga kan meningkat. Meningkatnya tidak langsung ke 7-8 persen. Merangkak dulu,” ujar Rizki.
Rizki menekankan pentingnya sinergi antardaerah melalui program Sigap Sultan yang memungkinkan pemantauan neraca pangan secara real-time.
Dengan ini, distribusi dapat segera dilakukan untuk menyeimbangkan pasokan komoditas antarwilayah, seperti cabai dari Enrekang ke Luwu Timur jika terjadi surplus dan kekurangan.
“Program ini juga didukung oleh digitalisasi informasi harga untuk menjaga stabilitas harga pangan,” jelas Rizki.