Pintasan.co, Jakarta – Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), Basuki Hadimuljono, menegaskan bahwa pembangunan tahap kedua IKN tidak sepenuhnya bertumpu pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Pemerintah tengah menggandeng berbagai mitra melalui skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) guna mempercepat realisasi proyek.
Dalam konferensi pers virtual, Basuki mengungkapkan bahwa investasi dari KPBU telah mencapai angka fantastis, yakni sekitar Rp132 triliun.
Dana ini bersumber dari investor dalam negeri maupun internasional, termasuk perusahaan asal Malaysia IJM Corporation dan China Harbour Engineering dari Tiongkok.
“Skemanya bervariasi, ada yang dilakukan sendiri dan ada pula yang melalui konsorsium,” jelas Basuki.
Investasi ini akan difokuskan pada pembangunan terowongan utilitas terpadu (Multi Utility Tunnel/MUT), infrastruktur jalan, serta kawasan permukiman.
Sejumlah badan usaha bahkan sudah menyatakan komitmennya untuk membangun apartemen dan rumah tapak di IKN.
Di samping itu, Basuki juga menyebutkan bahwa ada pula investasi langsung dari sektor swasta untuk pengembangan hunian, hotel, serta layanan kuliner (F&B). Beberapa proyek bahkan sudah mulai berjalan sejak April 2025.
Sementara itu, anggaran dari APBN akan digunakan untuk menuntaskan proyek-proyek multiyears yang sebelumnya telah dimulai oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), pembangunan perumahan bagi aparatur sipil negara (ASN), serta proyek baru yang kini menjadi tanggung jawab Otorita IKN.
“Otorita telah menerima DIPA sebesar Rp5,3 triliun yang saat ini sudah tidak diblokir lagi,” ujar Basuki. Ia juga menyampaikan bahwa permintaan tambahan dana senilai Rp8,1 triliun telah disetujui.
Dengan dana tersebut, Otorita IKN akan segera membuka proses lelang pada Mei 2025 untuk proyek jalan di zona 1A, 1B, dan 1C, yang sebelumnya belum sempat ditangani oleh Kementerian PUPR.
Selain itu, penataan Kawasan Sepaku serta pembangunan kawasan legislatif dan yudikatif juga masuk dalam agenda pembangunan.
Basuki menyatakan keyakinannya bahwa tahapan pembangunan IKN hingga 2028 akan berjalan sesuai rencana.
“Selama program sudah ada, tinggal kami lelang dan awasi. Pekerjaan fisik tidak terlalu rumit,” tutupnya