Pintasan.co, Jakarta Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa prioritas utama pemerintahannya pada tahun pertama adalah memperkuat ketahanan pangan nasional sebagai fondasi utama kemandirian bangsa.

“Saya sudah sampaikan kepada seluruh jajaran, fokus utama tahun pertama pemerintahan ini adalah memastikan keamanan pangan, karena sektor ini adalah yang paling strategis,” ujar Prabowo di Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Selasa.

Menurut Presiden, ketersediaan pangan merupakan syarat mutlak bagi keberlangsungan sebuah negara.

Tanpa kemandirian pangan, suatu bangsa tidak akan mampu berdiri kokoh. Ia pun menolak pandangan yang membenarkan ketergantungan pada impor bahan pangan.

“Kalau ada yang bilang kita boleh bergantung pada impor, itu pemikiran yang keliru. Negara yang merdeka harus mampu menguasai, mengamankan, dan memproduksi pangannya sendiri,” tegasnya.

Prabowo menyampaikan bahwa pemerintah telah mengambil langkah cepat memperkuat sektor pertanian dan pangan nasional.

Ia mengklaim produksi pangan Indonesia saat ini mencapai level tertinggi sepanjang sejarah, dengan cadangan pangan terbesar sejak negara ini berdiri.

“Kondisi ini adalah awal yang baik untuk menjaga ketahanan pangan secara berkelanjutan,” tambahnya.

Selain pangan, Prabowo juga menargetkan kemandirian energi dalam waktu beberapa tahun mendatang.

“Kita sudah aman di bidang pangan dan akan terus dijaga. Sekarang kita bergerak menuju swasembada energi,” jelasnya.

Presiden juga menyoroti pentingnya transportasi publik, terutama kereta api, dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Pemerintah berkomitmen memperluas jaringan serta meningkatkan kualitas layanan perkeretaapian agar manfaatnya dirasakan masyarakat luas.

“Orang kaya bisa naik pesawat atau mobil, tapi sebagian besar rakyat kita bergantung pada kereta api. Karena itu, saya sudah perintahkan agar layanan kereta api diperbesar dan diperluas,” ungkapnya.

Sementara itu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melaporkan hasil menggembirakan di sektor pertanian.

Baca Juga :  Presiden Prabowo Setujui Pembebasan Mary Jane Veloso, Terpidana Mati Narkoba

Produksi padi nasional tahun 2025 diperkirakan mencapai 34,77 juta ton, berkat kebijakan Presiden Prabowo yang memperkuat sektor pertanian dan kesejahteraan petani.

“Kami berterima kasih kepada Bapak Presiden yang telah mempermudah regulasi dan mendukung petani Indonesia,” ujar Amran setelah menyaksikan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) secara virtual di Balai Perakitan dan Modernisasi Pertanian, Serpong, Tangerang, Senin (3/11).

Data BPS menunjukkan produksi beras tahun 2025 meningkat 4,14 juta ton atau naik 13,54 persen dibandingkan tahun sebelumnya, menandai langkah besar Indonesia menuju swasembada pangan.