Pintasan.co, Jakarta – Pramono Anung, Gubernur DKI Jakarta, mengungkapkan bahwa proyek Taman Bendera Pusaka di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, juga memiliki fungsi sebagai sarana pengendalian banjir.
Rencananya, taman tersebut akan dilengkapi dengan sistem pengaturan air, saluran sungai buatan, serta area untuk menampung limpasan air hujan.
“Di tempat itu selalu banjir. Maka manfaat pertama dari lokasi yang sekarang menjadi Taman ASEAN atau Blok M adalah penanganan banjir,” ujar Pramono Anung di Balai Kota Jakarta dilansir dari detikNews, Jumat (8/8/2025).
Dia menyatakan bahwa kawasan yang sebelumnya dikenal sebagai Taman ASEAN seringkali menjadi lokasi banjir ketika hujan deras. Oleh karena itu, desain taman seluas 5,6 hektare ini akan dilengkapi dengan sistem pengendalian banjir yang terintegrasi dengan instalasi pengolahan air limbah (IPAL).
“Bahkan pengaturan IPAL-nya biayanya hampir sama, bahkan sedikit lebih besar dibandingkan membangun tamannya,” ucapnya.
Instalasi pengolahan air limbah (IPAL) ini dirancang untuk menmenglllr kotor sebelum dibuang ke saluran umum, sehingga dapat mencegah kontaminasi lingkungan dan menjaga kualitas sungai buatan yang akan dibangun di dalam taman.
“Kalau dilihat dari atas, sungainya itu bening banget,” imbuh Pramono.
Gubernur Jakarta itu mengatakan bahwa taman seluas 5,6 hektare ini akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas, termasuk jogging track sepanjang 1,2 kilometer, lapangan bulu tangkis, lapangan tenis dan lapangan pedal. Namun, manfaat terbesar yang diharapkan adalah pengaturan aliran udara dan pengendalian banjir di wilayah tersebut.
Pramono menambahkan bahwa taman ini tidak hanya memiliki fungsi ekologis, tetapi juga akan menjadi destinasi rekreasi baru bagi warga. Target penyelesaian proyek ini adalah pada akhir Desember 2025.