Pintasan.co, Jakarta – Kebijakan tarif yang diberlakukan Amerika Serikat terhadap ekspor dari negara-negara Amerika Tengah dinilai tidak adil dan berpotensi merugikan stabilitas ekonomi kawasan, demikian disampaikan ekonom El Salvador, Oscar Cabrera.
Ia mendesak agar negara-negara di kawasan tersebut segera mengurangi ketergantungan terhadap pasar AS.
Dalam wawancara dengan Xinhua, Cabrera—yang juga menjabat sebagai Presiden Foundation for the Development of Central America—memperingatkan bahwa ekspor dari kawasan Amerika Tengah bisa turun hingga 1–2 persen, terutama pada sektor pertanian dan tekstil yang menjadi andalan ekspor ke AS.
Khusus untuk El Salvador, ia memperkirakan kerugian ekonomi yang ditimbulkan dapat mencapai USD 100 juta tahun ini.
Selain itu, Cabrera mengingatkan bahwa tarif tersebut bisa memicu kenaikan harga barang-barang konsumsi, termasuk makanan dan obat-obatan impor, yang pada akhirnya menambah beban biaya hidup masyarakat dan mendorong laju inflasi.
Ia menekankan pentingnya diversifikasi ekonomi dan perdagangan di kawasan tersebut sebagai respons atas ketergantungan yang berlebihan terhadap AS.
Menurutnya, negara-negara di Amerika Tengah harus bersiap menghadapi dua tantangan utama: mengatasi dampak langsung dari guncangan perdagangan saat ini, dan menyusun ulang strategi ekonomi jangka panjang.
“Kita membutuhkan kebijakan industri jangka panjang yang berfokus pada peningkatan produktivitas, inovasi, dan bergerak di luar pertanian bernilai rendah,” ujarnya.