Pintasan.co, Yogyakarta – Teh tarik adalah minuman manis berupa campuran teh dan susu yang sering ditemukan di daerah Asia Tenggara, khususnya Indonesia, Malaysia, dan Singapura.

Teh Tarik pertama kali bermula di Malaysia pada akhir tahun 20-an. Awalnya, teh tarik disajikan di kedai-kedai kopi India di Malaysia sebagai pilihan minuman yang menyegarkan bagi para pekerja dan pengunjung.

Sekarang teh tarik tidak hanya diminum bagi pekerja dan pengunjung di Malaysia saja sudah termasuk berbagai kalangan yang ingin meminum menikmati teh senikmat ini.

Teh tarik secara harfiah berarti “teh yang ditarik,” karena ketika perajin teh di kedai India membuat teh tarik, mereka melakukannya dengan cara yang disebut “teh yang ditarik.” Teh dan susu dituangkan terus-menerus melalui udara antara dua cangkir sampai teksturnya menjadi kaya dan berbusa.

Namun, seiring perkembangan zaman teh tarik terus melakukan terobosan yang terus berkembang. Contohnya pembuatan teh tarik bakar yang berada di Yogyakarta sangat unik.

Pembuatan teh tarik bakar ini berbeda dari teh tarik pada umumnya, pada dasarnya teh tarik terbuat dari bahan dasar teh dan susu kemudian di tarik tetapi teh tarik bakar ini diseduh dengan gula aren yang di bakar atau torch.

Sementara itu cabang teh tarik bakar ini berada di Solo, Yogyakarta, Klaten,dan Semarang.

Harga teh tarik bakar dijual mulai dari Rp2.500 – Rp10.000 per cup, ada beberapa macam varian rasa serta ukuran regular dan large.

Minuman teh tarik bakar ini merupakan inovasi baru tanpa mengubah rasa asli membuat para pecinta teh tarik ingin merasakannya. Rasanya yang manis membuat semua orang tertarik untuk mencobanya.

Baca Juga :  Menteri Maman Sambut Positif UKM Diberi Kesempatan Kelola Tambang