Pintasan.co, JakartaMuhaimin Iskandar atau di sapa Cak Imin, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia (Menko PM), hari ini bertemu dengan Gubernur Jakarta Pramono Anung di Balai Kota. Pertemuan tersebut membahas rencana untuk meningkatkan pengelolaan hewan kurban yang lebih baik dan memenuhi standar nasional.

Cak Imin menyatakan bahwa kondisi pengelolaan pemotongan hewan kurban di Indonesia saat ini masih memprihatinkan. Menurutnya, belum ada standar kesehatan, higienitas, maupun kualitas daging yang memadai dalam pelaksanaan Idul Adha di berbagai daerah.

“Pengelolaan hewan kurban secara nasional memprihatinkan, tidak memiliki standar kualitas penanganan yang berstandar kesehatan, berstandar hewani, dan berstandar kualitas daging yang memadai,” ujar Cak Imin di Balai Kota Jakarta dilansir dari detikNews, Selasa (26/8/2025).

Dia pun mendorong agar Jakarta menjadi percontohan dalam perbaikan tata kelola hewan kurban. Menurut Cak Imin, dengan penduduk muslim yang besar, ibu kota memiliki potensi untuk menerapkan standar pemotongan hewan kurban bertaraf internasional. “DKI bisa menjadi percontohan pengelolaan hewan kurban yang berstandar internasional, halal standar internasional. Itu yang akan menjadi model secara nasional,” ucapnya.

Sebagai langkah konkret, Cak Imin mendorong pemerintah daerah agar memperbanyak rumah potong hewan (RPH) dan memperbaiki fasilitasnya. Ketum PKB itu juga berharap masjid-masjid bisa didampingi untuk menerapkan tata kelola pemotongan yang sehat dan sesuai kaidah halal.

“Langkah konkretnya, mungkin pemda punya pusat pemotongan hewan yang ada diperbaiki, kemudian kita berharap pemda membuat sebanyak-banyaknya rumah-rumah pemotongan hewan dan membantu masjid-masjid menggunakan tata kelola pemotongan hewan kurban halal yang sehat,” imbuh Cak Imin.

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia ini menyampaikan bahwa Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menyambut baik gagasan tersebut. Menurutnya, Jakarta siap menjadi percontohan tata kelola hewan kurban modern dan sehat tanpa perlu membebani anggaran daerah terlalu besar.

“Ini sangat senang, untuk dibuktikan bahwa kita punya manajemen potensi yang luar biasa secara ekonomi, secara kesehatan, secara easy, tapi pemerintah tidak terlalu banyak keluar uang dalam hal ini,” ucapnya.

Baca Juga :  Menko Polkam: Penguatan Nilai Nasionalisme Penting untuk Masa Depan Generasi Muda