Pintasan.co, Yogyakarta – Teras Malioboro 2 telah resmi pindah ke lokasi baru dan mulai beroperasi beberapa hari yang lalu.
Ratusan hingga ribuan pedagang yang sebelumnya berjualan di kawasan TM2 utara Kantor DPRD DIY kini telah berpindah ke Teras Malioboro Ketandan dan Baskalan yang baru.
Teras Malioboro Baskalan terletak di Kampung Baskalan, Kelurahan Ngupasan, Kemantren Gondomanan, Kota Yogyakarta.
Teras Malioboro Ketandan terletak di belakang Ramayana Mall, tepatnya di Kampung Ketandan, Kelurahan Ngupasan, Kemantren Gondomanan, Kota Yogyakarta, DIY.
Fasilitas di Teras Malioboro 2
Teras Malioboro yang berada di sepanjang sumbu filosofi Yogyakarta ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang dapat digunakan oleh pedagang dan pengunjung.
Selain itu, desain artistik yang diusung oleh Teras Malioboro juga berhasil menarik perhatian wisatawan dan pengunjung untuk datang dan berbelanja.
Teras Malioboro Ketandan mengusung desain bangunan bertema Pecinan, yang selaras dengan sejarah Kampung Ketandan sebagai kawasan Pecinan di Yogyakarta.
Teras Malioboro Ketandan terdiri dari dua gedung. Gedung di sisi selatan memiliki tiga lantai yang difungsikan sebagai pusat oleh-oleh, pakaian, hingga kerajinan tangan.
Sementara itu, gedung di sisi utara difungsikan sebagai pusat kuliner lesehan yang menawarkan berbagai jajanan hingga makanan berat. Di antara kedua bangunan tersebut terdapat area amphitheater.
Selain itu di halaman Teras Malioboro Ketandan terdapat air mancur dan papan penunjuk sementara di bagian barat bangunan terdapat masjid dan toilet.
Ornamen dengan nuansa budaya Tionghoa menghiasi jendela dan pagar bangunan tersebut.
Gerbang besar berwarna merah mencolok dengan ornamen khas China terpasang di pintu masuk Teras Malioboro Ketandan dari Jalan Ketandan Kulon.
Tak heran jika kawasan ini menjadi spot foto terbaru yang menarik bagi wisatawan. Seorang wisatawan asal Jawa Barat, Aulia (22), mengunjungi Teras Malioboro Ketandan saat berjalan-jalan di kawasan Malioboro bersama orang tuanya.
Ia mengungkapkan kekagumannya dengan kondisi Teras Malioboro Ketandan yang menurutnya jauh lebih baik dibandingkan lokasi sebelumnya.
“Desainnya lebih bagus, kayak lebih unik, karena tulisan-tulisannya seperti aksara Jepang atau China, jadi itu bikin unik. Bangunanya juga kaya semi-semi Jepang gitu, jadi saya speecheless banget. Terus banyak spot-spot foto juga dibanding sebelumnya,” kata dia.
Aulia mengungkapkan bahwa spot favoritnya untuk berfoto ada di tiang papan penunjuk kawasan yang dianggap sangat estetik.
Selain itu, ia juga sempat berfoto di tangga bagian atas area amphitheater dengan latar belakang tulisan TM.
“Kemarin saya tahu dari media sosial kalau Teras Malioboro Ketandan sudah buka. Kebetulan orang tua lagi ke Yogyakarta, jadi diajakin ke sini,” ucapnya.
Nurma (30), seorang wisatawan asal Madiun, juga tak kalah antusias mengabadikan momen dengan berswafoto bersama putranya. Ia bahkan sempat membuat video bersama anaknya di depan air mancur.
“Spot paling favorit di depan air mancur sama di tulisan Teras Malioboro. Awalnya saya tidak tahu kalau pindah. Terus pas lihat lokasi barunya, bagus banget dan spot-spotnya estetik,” ujarnya.
Meski begitu, Nurma merasa bahwa petunjuk arah menuju kawasan Teras Malioboro dari Jalan Malioboro perlu diperjelas.
Karena kurangnya petunjuk arah, beberapa pengunjung sempat berjalan melewati lokasi yang dimaksud. Selain berfoto pada kesempatan itu, Nurma juga sempat membeli kuliner di Teras Malioboro Ketandan.