Pintasan.co, Jakarta – Pramono Anung, Gubernur DKI Jakarta, melakukan peninjauan ke Perpustakaan Taman Ismail Marzuki dan HB Jasin di Cikini, Jakarta Pusat, yang disambut dengan apreasiasi dari para pengunjung.
Para pengunjung menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Pramono atas kebijakan perpanjangan jam operasional perpustakaan hingga pukul 10 malam.
“Pak Pram. Pak terima kasih perpusnya sudah buka sampe jam 10 malam. Hari ini baru mau dicoba, Pak,” ujar pengunjung perpus tersebut, Jumat (9/5/2025).
Gubernur Jakarta tersebut turut berbahagia dan menyempatkan diri berinteraksi dengan sejumlah pengunjung perpustakaan. Banyak dari mereka yang mengungkapkan terima kasih atas diperpanjangnya jam operasional hingga malam.
“Selamat ya, saya ikut senang,” imbuh Pramono.
“Terima kasih pak, sangat berguna buat kami,” ucap pengunjung.
Walaupun demikian, pengunjung masih berharap perpustakaan di TIM bisa buka hingga 24 jam.
Pramono menyatakan, usai kunjungannya ke perpustakaan, bahwa perpanjangan jam operasional hingga pukul 22.00 WIB berdampak pada peningkatan jumlah pengunjung yang signifikan. Ia menuturkan bahwa kenaikan sebesar 53%, atau sekitar 3.600 orang di akhir pekan.
“Dan sekarang ini perpustakaan maupun HB Jassin mengalami peningkatan pengunjung karena dibuka sampai dengan jam 10 malam hampir 53 persen,” tutur Pramono.
Penerapan kebijakan ini sudah mencakup perpustakaan utama TIM, termasuk Cikini, dan sejumlah perpustakaan lain yang masih dalam proses renovasi, seperti Perpustakaan Umum Daerah Nyi Ageng Serang di Kuningan, Jakarta Selatan. Pemprov juga mendorong perpustakaan di tingkat kota untuk mengikuti kebijakan serupa.
“Jadi yang akan kita buka sekarang ini perpustakaan utama, Cikini sama yang sedang renovasi, mudah-mudahan kalau renovasinya selesai, Nyi Ageng Serang itu juga akan kami buka,” ujarnya.
“Kita ingin Jakarta menjadi kota global dengan tingkat literasi yang tinggi,” sambungnya.
Bahkan, kata, bahwa alokasi dana dari APBD akan terus dilakukan untuk meningkatkan fasilitas dan memperkaya koleksi buku.
Di samping itu, Pramono mengapresiasi tersedianya ruang podcast, bilik anak, bilik diskusi, hingga bilik sastrawan yang dianggap mampu mengembangkan kreativitas para pengunjung perpustakaan.
Menurutnya, perpustakaan kini bukan hanya tempat membaca, tetapi juga ruang aktualisasi. Dan, dia pun berharap masyarakat memanfaatkan fasilitas tersebut, termasuk para pekerja yang menganggap suasana perpustakaan lebih produktif dibanding kantor.