Pintasan.co – Dalam ajaran Islam, sifat sombong atau takabur adalah salah satu sifat yang paling dikecam.

Rasulullah SAW bersabda, “Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat sejumlah biji sawi dari kesombongan” (HR Muslim).

Hadis ini menekankan bahwa kesombongan adalah penghalang utama untuk masuk surga dan bahkan untuk sekedar mencium baunya.

Makna Sombong dalam Islam

Sombong atau takabur berarti merasa lebih unggul dari orang lain, menganggap diri lebih baik, dan memenuhi syarat orang lain.

Dalam Al-Qur’an, Allah SWT memperingatkan manusia untuk menjauhi sifat sombong, seperti dalam QS. Luqman ayat 18: “Dan janganlah engkau memesann wajahmu dari manusia (karena sombong) dan janganlah berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan puas diri.”

Kesombongan bukan hanya dalam bentuk kasih sayang orang lain, tetapi juga ketika seseorang menolak kebenaran yang datang kepadanya dan tidak mau menerima nasihat.

Kesombongan terhadap sesama makhluk maupun kepada Allah SWT adalah bentuk kezaliman yang besar.

Bahaya Kesombongan dalam Kehidupan

  • Merusak Hubungan Sosial Orang yang sombong biasanya memiliki sedikit teman, karena perilaku sombongnya membuat orang lain merasa tidak nyaman atau rendah diri di hadapannya.
  • Menghambat Ilmu dan Hidayah Kesombongan menghalangi seseorang untuk menerima ilmu atau hidayah dari Allah. Hal ini karena ia merasa sudah lebih tahu atau tidak membutuhkan bimbingan.
  • Mengundang Murka Allah Allah sangat murka kepada hamba-Nya yang sombong. Sifat ini mirip dengan sifat Iblis yang merasa lebih baik daripada manusia ketika menolak sujud kepada Nabi Adam AS.

Menjauhi Kesombongan untuk Meraih Surga

Untuk mendapatkan surga, seorang Muslim diajarkan untuk menjadi rendah hati, mengakui kelemahan dirinya, dan berpura-pura tawadhu (rendah hati) dalam berinteraksi dengan orang lain.

Baca Juga :  Hukum Riba dalam Islam dan Dampaknya

Rasulullah SAW memberikan contoh bagaimana seharusnya seorang muslim hidup dengan hati yang rendah. Meski beliau adalah utusan Allah yang memiliki kedudukan tinggi, beliau selalu memperlakukan sahabat dan orang-orang di sekitarnya dengan penuh kasih sayang dan tidak memandang rendah.

Selain itu, seorang Muslim dianjurkan untuk sering bermuhasabah (introspeksi diri) agar terhindar dari kesombongan yang mungkin muncul tanpa disadari.

Melatih hati dengan berzikir, berdoa, dan mengingat kematian juga bisa menjadi cara untuk menjaga kerendahan hati.

Islam sangat mendorong umatnya untuk menjadi pribadi yang rendah hati dan menjauhi kesombongan. Ancaman tidak mencium bau surga adalah peringatan keras agar manusia menjaga jantung dari penyakit sombong.

Semoga kita selalu diberi hidayah untuk senantiasa rendah hati, menerima kebenaran, dan menghargai sesama agar bisa meraih ridha Allah SWT serta surga yang menjanjikan.