Pintasan.co, Jakarta – Chico Hakim, selaku Staf Khusus Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Bidang Komunikasi Publik, memberikan tanggapan mengenai hasil survei Indikator Politik Indonesia. Survei tersebut menunjukkan bahwa tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Pramono Anung-Rano Karno berada di urutan kelima di seluruh Pulau Jawa
Saat dikonfirmasi, Chico menjelaskan bahwa tingkat kepuasan warga Jakarta tidak setinggi daerah lain karena masyarakatnya lebih beragam dan cenderung lebih kritis, di Jakarta pada hari Kamis (29/5/2025).
“Itu tentu berpengaruh pada sikap yang lebih kritis dan tidak mudah puas,” ujar Chiko dilansir dari Antara.
Menurut hasil survei, Jawa Barat memimpin dalam tingkat kepuasan, dengan Gubernur Dedi Mulyadi mendapatkan 94,7% dan Erwan Setiawan 61,3%. DIY berada di urutan berikutnya, dengan Sri Sultan Hamengku Buwono X meraih 83,4% dan KGPAA Paku Alam X mencapai 76,0%.
Di urutan ketiga, Jawa Timur dengan perolehan nilai kepuasan Gubernur Khofifah Indar Parawansa 75,3% dan wakilnya Emil Dardak 71,7%. Keempat, Jawa Tengah dengan Gubernur Ahmad Luthfi memperoleh nilai kepuasan 62,5% dan wakilnya Taj Yasin Maimoen 61,4%.
Posisi kelima, Gubernur Jakarta Pramono Anung memperoleh nilai kepuasan 60% dan wakilnya Rano Karno 60,5%. Keenam, Banten dengan perolehan nilai kepuasan terhadap kinerja Gubernur Andra Soni sebesar 50,8% dan wakilnya Ahmad Dimyati Natakusumah 42,3%.
Ia menjelaskan, meski kepuasan masyarakat Jakarta terhadap Pramono tidak setinggi daerah lain berdasarkan survei, kritik dan masukan tetap akan mereka terima dengan tangan terbuka. “Namun apapun itu, semua hasil survei khususnya dari lembaga yang bisa dipertanggungjawabkan kredibilitas dan integritasnya tentu selalu menjadi masukan dan bahan evaluasi bagi kami,” imbuh Chiko.
Bahkan, dia juga menekankan bahwa Jakarta tetap magnet urbanisasi terbesar di Indonesia, bahkan menarik penduduk dari Jawa Barat.
Staf Khusus Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Bidang Komunikasi Publik menyatakan bahwa peningkatan arus balik setelah Lebaran menunjukkan tingginya minat masyarakat dari luar daerah untuk pindah di Jakarta. “Peningkatan warga dari luar Jakarta yang datang ke Jakarta pascamudik lebaran (arus balik) meningkat 150 persen dan paling banyak adalah warga Jawa Barat,” ucapnya.